BAB I
PENDAHULUAN
1.1.Latar
belakang masalah
Masalah
Pendidikan adalah merupakan masalah yang sangat penting di dalam kehidupan.
Bukan saja sangat penting dalam kehidupan bahkan masalah pendidikan itu tidak
dapat di pisahkan dari kehidupan.Karna untuk menjalani ini di butuhkan Ilmu,dan
Ilmu hanyalah di dapat dari Pendidikan baik Pendidikan yang bersifat Formal
Maupun Informal.
Mengingat
sangat pentingnya pendidikan itu bagi kehidupan bangsa dan negara,maka hamper
seluruh Negara di dunia ini menangani secara langsung masalah-masalah yang
berhubungan dengan pendidikan.
Untuk mencapai tujuan
pendidikan yang efektif dan efisien maka di perlukan suatu kerjasama di dalam
lembaga pendidikan yang di kenal dengan Administrasi Pendidikan.
Makalah ini akan membahas
tentang peran-peran penting dalam proses terlaksananya suatu pendidikan seperti Kepemimpinan,Pengambilan keputusan
dalam pendidikan,Komunikasi dalam pendidikan,Pengelolaan Sekolah yang efektif
serta Hubungannya.
1.2.Rumusan masalah
1. Apa yang di maksud dengan
kepemimpinan di dalam pendidikan ?
2. Bagaimana Pengambilan
Keputusan dalam pendidikan ?
3. Seperti Apa komunikasi di
dalam pendidikan ?
4. Bagaimana cara pengelolaan
sekolah yang efektif ?
5. Bagaimana hubungannya ?
BAB II
PEMBAHASAN
A.Kepemimpinan dalam Pendidikan
1.Pengertian Pemimpin
Pemimpin adalah orang yang
membawahi para pekerja dalam suatu organisasi. orang yang mempunyai wewenang
dalam pengambilan keputusan suatu organisasi. subjek atau perilaku dari
unsur-unsur yang terdapat dalam kepemimpinan, yaitu adanya kekuasaan, pengaruh,
kekuatan, dan pemegang tanggung jawab utama bagi seluruh kegiatan yang dilakukan
oleh bawahannya.
a.
Pengelola organisasi atau pengendali
utama manajemen berorganisasi
b.
Motivator
c.
Pembuat keputusan
d.
Penilai kinerja
e.
Dinamisator dan katalisator
organisasi
f.
Stabilisator
g.
Supervisor
3.Teori –
Teori Kepemimpinan
a. Teori
sifat/kompetensi teori
kompetensi ini memandang bahwa sifat-sifat memainkan peranan penting dalam
membedakan antara pemimpin dengan bukan pemimpin. Teori sifat pada dasarnya
merupakan teori yang menitikberatkan pada karakteristik yang melekatdalam diri
seorang pemimpin.
b.
Teori Perilaku Teori ini
berpandangan bahwa kepemimpinan merupakan hal utama bagi kinerja, dalam
hubungan ini kepemimpinan dilihat dari perilaku seseorang dalam menjalankan
perannya sebagai pemimpin.
c.
Teori Kontingensi Teori ini
didasarkan pada pandangan bahwa gaya kepemimpinan yang cocok bergantung pada
situasi. Ini berarti bahwa seorang pemimpin harus dapat menyesuaikan perilaku
dan gayanya dengan situasi yang ada.
d. Kepemimpinan
Transformasional Kepemimpinan transformasional
merupakan gaya kepemimpinan yang mampu manstranformasikan organisasi dalam
menghadapi perubahan.
4.Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi
Efektivitas Pemimpin
a.
Kepribadian (personality) pengalaman
masa lalu dan harapan pemimpin.
b.
Harapan dan perilaku atasan.
c.
Karakteristik harapan dan perilaku bawahan.
d.
Harapan dan perilaku rekan
B.Pengambilan Keputusan dalam Pendidikan
1. Pengertian Pengambilan
Keputusan
Pengambilan
keputusan merupakan proses
pemilihan
satu alternatif dari beberapa alternatif untuk pemecahan masalah.
2.
Dasar-dasar Pengambilan Keputusan
Menurut
George dasar-dasar pengambilan
keputusan
adalah :
a. Intuisi.
Keputusan berdasarkan perasaan subjektif dari pengambil keputusan.
Sehingga
sangat dipengaruhi oleh sugesti dan faktor kejiwaan.
b.
Rasional. Pengambilan
keputusan bersifat objektif, logis, transparan dan
konsisten
karena berhubungan dengan tingkat pengetahuan seseorang.
c. Fakta.
Pengambilan keputusan yang didasarkan pada kenyataan objektif yang
terjadi
sehingga keputusan yang dimabil dapat lebih sehat, solid dan baik.
d. Wewenang.
Pengambilan keputusan ini didasarkan pada wewenang dari manajer
yang
memiliki kedudukan lebih tinggi dari bawahannya.
e. Pengalaman.
Pengambilan keputusan yang didasarkan pada pengalaman seorang
manajer.
3.
Jenis-jenis Pengambilan Keputusan
Secara umum jenis pengambilan keputusan
dapat dikategorikan dalam dua
bentuk,
yakni keputusan terprogram dan keputusan tidak terprogram
a) Keputusan
terprogram
Keputusan
terprogram adalah tindakan menjatuhkan pilihan yang berlangsung
berulang
kali dan diambil secara rutin dalam organisasi. Keputusan terprogram
biasanya
menyangkut pemecahan masalah-masalah yang sifatnya teknis serta tidak
memerlukan
pengarahan dari tingkat manajemen yang lebih tinggi.
a) Keputusan
tidak terprogram
Keputusan
tidak terprogram muncul sebagai akibat dari suatu situasi di mana
ada
suatu kemendesakan untuk segera mengambil tindakan dan memecahkan masalah
yang
timbul. Biasanya keputusan ini bersifat repetitif, tidak terstruktur dan sukar
mengenali
bentuk, hakekat dan dampaknya.
4. Peran Guru dalam
Pengambilan Keputusan di Sekolah
Sehubungan dengan peran guru dalam
pengambilan keputusan di sekolah ada
dua
konsep yang perlu dikaji, yakni persepsi dan aspirasi.
persepsi
sebagai proses dari seseorang
dalam memahami lingkungannya yang melibatkan pengorganisasian dan penafsiran sebagai
rangsangan dalam suatu pengalaman psikologis
atau sebagai proses yang digunakan individu dalam mengelola dan
menafsirkan kesan indera mereka dalam rangka memberikan makna kepada lingkungan
mereka. Dalam konteks teori ini peran serta para guru adalah bagaimana mereka
mempersepsikan pandangan, penghayatan, perasaan mereka sebagai sesuatu
yang bermakna dan dapat disumbangkan bagi kemajuan pembelajaran dan
sekolah.
Konsep
kedua adalah aspirasi. Aspirasi dalam bahasa Inggris aspiration yang berarti cita-cita,
keinginan. Jadi aspirasi guru dan staf adalah keinginan-keinginan
atau kebutuhan-kebutuhan yang dirasakan oleh para guru dan staf sekolah untuk
dipenuhi guna peningkatan kesejahteraan kerja dalam rangka mereka berpartisipasi
dalam pengambilan keputusan di sekolah.
Aspirasi
guru dan staf sekolah pada umumnya ada yang tinggi dan ada yang
rendah.
ada faktor faktor yang menimbulkan
tinggi-rendahnya tingkat aspirasi.
Faktor
yang menyebabkan
aspirasi tinggi adalah :
1. pengalaman
sukses
2. tugas-tugas yang sukar menuntut kerja
keras
3. merasa terkontrol oleh diri sendiri
4. tugas-tugas yang relevan dengan
kebutuhan akademis maupun jabatan yang diharapkan
5. infromasi
yang berguna
6. kelompok orang yang homogen
7. tujuan yang realistik untuk dicapai.
Sedangkan
faktor yang menyebabkan aspirasi rendah adalah :
1. pengalaman
gagal
2. tugas-tugas
yang mudah sehingga dengan usaha yang sedikit dapat menyelesaikannya
3. tergantung oleh kontrol orang lain
4. tugas-tugas
yang dirasakan
relevan dengan kebutuhan akademik maupun jabatan yang diharapkan
5. informasi
dirasakan tidak berguna
6. kelompok
yang heterogen
7. tujuan
yang tidak
realistik.
terdapat
tiga tingkatan pengambilan
keputusan dalam lingkup sekolah di mana para guru dapat
berpartisipasi,
yakni ;
1. pengambilan
keputusan oleh guru sebagai individu
2. pengambilan
keputusan dibuat secara bersama antara kepala sekolah dan guru
3. pengambilan
keputusan secara bersama dari para guru, kepala sekolah, orang dan siswa.
C.Komunikasi dalam Pendidikan
1. Pengertian Komunikasi
Kata
“Komunikasi” berasal dari bahasa Latin, “Communis”, yang berarti membuat
kebersamaan atau membangun kebersamaan antara dua orang atau lebih. Istilah
“communis” adalah istilah yang paling sering di sebut sebagai asal usul kata
komunikasi, yang merupakan akar dari kata kata Latin yang mirip.
Komuniksi menyarankan bahwa suatu pikiran, suatu makna, atau suatu pesan di
anut secara sama.
Pawito dan C Sardjono mencoba
mendefinisikan komunikasi sebagai suatu proses dengan mana suatu pesan
dipindahkan atau dioperkan (lewat suatu saluran) dari suatu sumber kepada
penerima dengan maksud mengubah perilaku, perubahan dalam pengetahuan, sikap
dan atau perilaku overt lainnya. Sekurang-kurangnya didapati empat unsur utama
dalam model komunikasi yaitu sumber (the source), pesan (the message), saluran
(the channel) dan penerima (the receiver).
2. Komponen
Dasar Komunikasi
Dalam suatu
komunikasi pengirim berita baru dapat melaksanakan tugasnya apabila ada suatu
yang disampaikan, ada ide yang muncul dari sumber yang baik datang dari
pemikiran sendiri atau dari orang lain, misalnya omongan orang lain, surat
kabar, radio dan sebagainya. Demikian pula dengan penerima berita atau
komunikan, setelah menerima berita atau pesan tertentu pada dirinya maka akan
terjadi sesuatu. Dengan adanya dua aspek tersebut maka komunikasi
mempunyai komponen- komponen sebagai berikut :
- Sumber (Source) atau Sumber Berita
Adalah tempat yang menunjuk pada
asal diperolehnya sesuatu gagasan atau ide. Sumber ini harus jelas, lengkap,
dan mudah dipahami.
- Pengirim Berita
Pengirim pesan atau ide disebut
sebagai komunikator atau coder. Berita yang disampaikan dapat bertambah tidak
jelas disebabkan oleh pengirim berita. Oleh karena itu bagian pengirinm berita
dituntut suatu persyaratan bahasa yang harus baik.
- Berita atau Pesan atau Isyarat (Message)
Berita yang disampaikan biasanya
berbentuk symbol- symbol yang mengandung arti. Pesan tersebut bisa berupa:
Gerak : Lambaian tangan, anggukan
kepala, kerlingan mata dan sebagainya.
Suara : Dentuman meriam, klakson,
dering, bahasa dan sebagainya.
Benda : Tanda, tulisan, bendera
putih, sabuk hitam, dan sebagainya.
- Media atau Sarana Penyampaian Berita
Yaitu benda yang digunakan untuk
menyampaikan berita misalnya, surat kabar(untuk berita tertulis),bahasa bermakna,
televisi(berita gambar dan suara), seorang penyanyi dan sebagainya.
- Penerima Berita (Komunikan)
Yaitu orang yang di beri berita atau
orang yang menjadi sasaran untuk dipengaruhi oleh pengirim berita. Dalam teori
kom komunikasi antara pengirim berita dengan penerima berita harus ada
kepentingan bersama, ada saling pengertian dan saling ketergantungan.
- Tujuan Komunikasi
Tujuan pengiriman pesan adalah
perubahan dalam bentuk memahami respon dari pokok bahasan yang telah di
sampaikan.
3. Konsep Dasar
Komunikasi Pendidikan atau Persekolahan
Dari
pengertian komunikasi, dan komponen –
komponen dasar diatas. Dapat disimpulkan bahwa konsep dasar komunikasi
pendidikan adalah suatu bentuk interaksi yang dalam ruang lingkup sekolah
maupun hubungan dengan masyarakat bertujuan untuk pembicaraan yang berhubungan
dengan masalah- masalah pendidikan. Dalam konsep dasar komunikasi pendidikan
terdapat macam – macam komunikasi pendidikan, bentuk – bentuk hubungan sekolah
dengan masyarakat, peranan media komunikasi dalam hubungan sekolah dengan
masyarakat yang sangat penting dan mempunyai perannya tersendiri.
A.
Macam – Macam Komunikasi Pendidikan
Dalam lingkungan pendidikan terdapat
komunikasi yang dibedakan menjadi:
a)
Komunikasi Internal adalah yang terjadi didalam sekolah yakni
ü Antara Kepala Sekolah dengan
Guru
Disekolah guru membantu kepala
sekolah dalam kegiatan belajar mengajar. Oleh karena itu komunikasi antara
Kepala Sekolah dengan guru – guru harus dijalin dengan baik sehingga hubungan
menjadi hubungan dinas dan akrab.
ü Antara Kepala Sekolah
dengan Siswa
Komunikasi yang berlangsung antara
Kepala Sekolah dan siswa dapat dilakukan dengan tertulis (pengumuman, edaran,
teguran, sanksi dan lain sebagainya) maupun secara lisan ( pengumuman, teguran,
dan peringatan)
ü Antara Kepala Sekolah dengan
Tata Usaha
Pegawai tata usaha mempunyai fungsi
yang sama dengan guru tetapi tata usaha membantu siswa dalam bidang
administrasi.
ü Antara Guru dengan Guru
Hubungan antara guru dengan guru
adalah hubungan yang menyangkut dengan hubungan kerja sama dalam melaksanakan
tugas sekolah. Hubungan kedinasan dapat berupa pertemuan dalam rapat sekolah,
bekerja sama dalam membimbing kelompok, menyelesaikan tugas kelompok dan
sebagainya. Hubungan tidak formal antar guru adalah selain yang dimaksudkan
untuk melancarkan pelaksanaan tugas bersama juga untuk mempererat kekeluargaan
antara kawan yang satu dengan yang lain yang senasib sepenanggungan satu
profesi sebagai guru.
ü Antara Guru dengan Tata
Usaha
Komunikasi antar guru dan tata usaha
hampir tidak ada yang bersifat formal, karena guru dan tata usaha berkedudukan
sederajat tetapi berbeda dalam jenis tugas. Jenis komunikasi yang dijalin
banyak hal yang tidak bersifat formal, seperti dalam bentuk pertemuan dan
kunjungan. Dalam kedinasan komunikasi diarahka pada usaha kerja sama dalam
mencapai tujuan bersama yaitu membina dan mengembangkan sekolah.
ü Antara Siswa dengan Usaha
Ada beberapa urusan yang dapat
diselesaikan oleh siswa pada pegawai tata usaha, misalnya surat-surat keterangan,
pembayaran SPP, pengambilan buku presensi, buku kelas dn sebagainya.
ü Komunikasi antar Siswa
dengen Siswa
Komunikasi antara siswa dengan siswa
merupakan komunikasi yang bersifat formal dan non formal. Formal (tetapi
bukan dinas) yaitu komunikasi yang terjadi dalam kelas dalam situasi
belajar(dalam kerja kelompok atau diskusi) ,tetapi juga banyak yang bersifat
non formal. Komunikasi antar siswa harus ditumbuhkan dengan baik agar
bermanfaat untuk kepentingan suksesnya kegiatan belajar.
b)
Komunikasi Eksternal, yaitu komunikasi yang terjadi antara sekolah dengan
masyarakat yakni orang tua atau wali siswa dan masyarakat pada umumnya.
Tujuan kerjasama sekolah dengan
orang tua atau wali murid siswa adalah dengan dasar kesamaan tanggung jawab dan
kesamaan tujuan.
B.
Bentuk – Bentuk Hubungan Sekolah
dengan Masyarakat
1.
Hubungan sekolah dengan orang tua
siswa dan warga masyarakat
·
Orang tua datang ke sekolah untuk
berkonsultasi maupun pemecahan masalah anaknya.
·
Secara sukarela orang tua datang kesekolah
menyampaikan saran – saran bahkan sumbangan untuk kemajuan sekolah.
2.
Hubungan Sekolah dengan Alumni
Dari alumni
– alumni sekolah maka akan mendapatkan saran atau masukan tentang kekurangan
sekolah yang perlu dibenahi, upaya – upaya yang perlu dilakukan untuk
perbaikan. Ataupun dengan mengundang alumni – alumni untuk menyampaikan
keberhasilannya untuk memotivasi atau menularkan pengetahuannya untuk
penyegaran dan tambahan wawasan, bukan
hanya untuk siswa – siswi tetapi juga guru – guru dan warga sekolah lainnya.
3.
Hubungan dengan Dunia Usaha / Dunia
Kerja
Bidang ini merupakan pengarahan guru
bimbingan dan konseling. Yaitu dengan:
·
Mengundang tokoh yang berhasil untuk
datang ke sekolah. Keberhasilan tokoh tersebut akan memotivasi semua pihak
untuk berbuat yang serupa.
·
Mengirim anak peserta didik ke dunia
usaha/dunia kerja untuk mendapakan pengalaman berharga.
4.
Hubungan dengan instansi lain
- Hubungan dengan sekolah lain.
- Hubungan dengan lembaga/ Badan- badan
Pemerintahan Swasta.
C.
Peranan Media Komunikasi dalam
Hubungan Sekolah dengan Masyarakat
Ada beberapa media yang dapat
digunakan untuk berkomunikasi dengan masyarakat, yakni:
- Media Langsung
Yang tergolong media langsung
adalah:
1) Rapat – rapat formal yang
diselenggarakan sekolah dengan mengundang orang tua siswa dan tokoh – tokoh
masyarakat. Dalam rapat ini disampaikan program sekolah dalam upaya peningkatan
kegiatan dan mutu pendidikan.
2) Pekan Pendidikan
Pada saat ini sekolah menampilkan
prestasi dan kreasi para siswa sebagai sarana promosi sekolah.
3) Hari Ulang Tahun Sekolah
Pada peringatan HUT sekolah ini,
hubungan kerjasama antara sekolah demgan orang tua,
alumni
dan masyarakat juga dapat digalang melalui acara yang melibatkan semua pihak.
4) Karyawisata, widyawisata gerak
jalan atau sepeda santai bersama dan lain – lain .
5) Kunjungan rumah (home visit)
untuk mengetahui lebih jauh tentang situasi rumah a nak didik tertentu. Dengan
demikian diharapkan bukan hanya guru sebagai orang tua kedua disekolah tetapi
juga orang tua sebagai guru kedua dieumah.
2.
Media Tidak Langsung
Yang dimaksud dengan media tidak
langsung adalah media tanpa tatap muka. Sekolah mengadakan hubungan dengan
masyarakat melalui :
1) Media cetak yang
berupa buletin atau majalah sekolah, koran, brosur, leaflet, atau booklet.
2) Media elektronika
yaitu yang berupa telepon, siaran radio dan televisi, vidio kaset, slide, dan
komputer.
Dengan demikian komunikasi antara
sekolah dengan masyarakat tetep berlangsung meskipun tidak bertemu langsung
atau tidak bertatap muka secara langsung. Media tidak langsung ini sangat
bermanfaat keberlangsungan informasi yang ingin diketahui masyarakat ataupun
yang ingin disampaikan oleh sekolah kepada masyarakat.
Posting Komentar