BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Organisme multiseluler memerlukan
mekanisme untuk komunikasi antar selagar dapat memberi respon dalam
menyesuaikan diri dengan lingkungan eksternaldan internal yang selalu berubah.
Sistem endokri dan susunan saraf merupakan alat utama dimana tubuh mengkomunikasikan
antara berbagai jaringan dan sel. Sistem saraf sering di pandang sebagai
pembawa pesan melalui sistem stuktural yang tetap.
Sistem Endokrim dimana berbagai
macam “Hormon” disekresikan oleh kelenjar spesifik, di angkut sebagai pesan
yang bergerak untuk bereaksi pada sel atau organ targetnya (definisi klasik dari hormon). Hormon beredar di
dalam sirkulasi darah dan fluida sel untuk mencari seltarget. Ketika hormon
menemukan sel target, hormon akan mengikat protein reseptortertentu pada
permukaan sel tersebut dan mengirimkan sinyal.
Reseptor protein akan menerima
sinyal tersebut dan bereaksi baik dengan mempengaruhi ekspresi genetik sel atau
mengubah aktivitas protein selular, termasuk di antaranya adalah perangsangan
atau penghambatan pertumbuhan serta apoptosis (kematian sel terprogram),
pengaktifan atau penonaktifan sistem kekebalan, pengaturan metabolisme dan
persiapan aktivitas baru (misalnya terbang, kawin, dan perawatan anak), atau
fase kehidupan (misalnya pubertas dan menopause). Pada banyak kasus, satu
hormon dapat mengatur produksi dan pelepasan hormon lainnya. Hormon juga
mengatur siklus reproduksi pada hampir semua organisme multiselular.
Hormon adalah suatu zat kimia
yang bertugas sebagai pembawa pesan (chemical messenger) disekresikan oleh
sejenis jaringan, dalam jumlah yang sangat kecil dan dibawa oleh darah menuju
target jaringan di bagian lain dari tubuh untuk merangsang aktivitas biokimia
atau fisiologi yang khusus. Endokrinologi, suatu cabang ilmu biomedis yang
mempelajari hormon dan aktivitasnya, merupakan salah satu bidang biokimia yang
sangat menarik karena beberapa pemahaman baru berasal dari bidang ini. Lagipula,
karena perubahan dalam kerja hormon dapat menimbulkan penyakit, maka
endokrinologi juga merupakan suatu cabang ilmu biokimia yang kegunaannya dapat
dilihat secara langsung.
Berbagai macam hormon sudah
diketahui dan banyak lagi yang ditemukan. Selain mengatur beberapa aspek
metabolisme, hormon juga mempunyai fungsi yang lain yaitu mengatur pertumbuhan
sel dan jaringan, denyut jantung, tekanan darah, fungsi ginjal, pergerakan
saluran gastrointestinal, sekresi enzim-enzim pencernaan, laktasi dan sistem
reproduksi.
1.2
Rumusan Masalah
1. Apa itu hormon?
2. Apa saja jenis-jenis hormon?
3. Bagaimana hormon bekerja?
1.3 Tujuan Penulisan
Adapun tujuan dari penulisan
makalah ini adalah untuk mengetahui apa itu hormon secara umum.
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1
Pengertian Hormon
Hormon adalah zat kimia yang
diproduksi oleh kelenjar endokrin yang mempunyai efek tertentu pada aktifitas
organ-organ lain dalam tubuh. Hormon adalah zat kimia yang dihasilkan oleh
kelenjar endokrin atau kelenjar buntu. Kelenjar ini merupakan kelenjar yang
tidak mempunyai saluran sehingga sekresinya akan masuk aliran darah dan
mengikuti peredaran darah ke seluruh tubuh. Apabila sampai pada suatu organ
target, maka hormon akan merangsang terjadinya perubahan. Pada umumnya pengaruh
hormon berbeda dengan saraf. Perubahan yang dikontrol oleh hormon biasanya
merupakan perubahan yang memerlukan waktu panjang. Contohnya pertumbuhan dan
pemasakan seksual.
Hormon (dari bahasa yunani yaitu horman “yang menggerakan”) adalah pembawa pesan kimiawi antarsel atau antar kelompok sel. Semua organisme multiselular, termasuk tumbuhan memproduksi hormon. Hormon berfungsi untuk memberikan sinyal ke sel target yang selanjutnya akan melakukan suatu tindakan atau aktivitas tertentu. Pada prinsipnya pengaturan produksi hormon dilakukan oleh hipotalamus (bagian dari otak). Hipotalamus mengontrol sekresi banyak kelenjar yang lain, terutama melalui kelenjar pituitari, yang juga mengontrol kelenjar-kelenjar lain. Hipotalamus akan memerintahkan kelenjar pituitari untuk meneksreksikan hormonnya dengan mengirim impuls saraf ke lobus posteriornya.
2.2
Jenis-jenis Hormon
1. Adiponektin (Acrp30)
Jenis protein yang berasal dari
jaringan adipose atau lemak yang ada di dalam tubuh. Fungsinya adalah
mengontrol sebagian proses dalam metabolisme seperti regulasi glukosa dan
katabolisme lipid, lalau membantu dalam mencegah penyakit misalnya seperti aterosklerosis,
obesitas, penyakit hati berlemak non-alkohol (NAFLD) , diabetes tipe-2 dll.
2. Aldesteron (Hormon steroid)
Adalah bagian luar dari korteks
adrenal kelenjar adrenal. Berfungsi untuk mengorong reabsorpsi natrium di dalam
ginjal dan dapat meningkatkan volume darah, sehingga pelepasan kalium dan
hydrogen dapat melalui ginjal, meningkatkan kadar retensi air dan kenaikan
tingkat tekanan dalam darah.
3. Androstenedion (4-androstenedion dan 17-ketoestosterone)
Berada di Kelenjar adrenal dan
gonad. Berfungsi sebagai pendorong produksi estrogen di sel granulosa dengan
cara menyediakan substrat andtrostenedion.
4. Hormon antidiuretik (ADH) (Vasopresion arginine
vasopressin)
Berada dalam hipofisis posterior.
Berfungsi mengeluarkan ACTH di hipofisis anterior, dapat menyebabkan
vasokontriksi sampai ke tingkat menengah, dan dapat menyebabkan retensi air
dalam ginjal.
5. Angipstensinogen dan angiostensin (AGT)
Berada di hati. Berfungsi
mengeluarkan aldosteron dari korteks adrenal dipsogen, dan dapat menyebabkan
vasokonstriksi atau penyempitan pembuluh darah
6. Hormon
adrenokortikotropik (ACTH)
Terdapat di dalam komponen dari
sumbu hipotalamus–hipofisis-adrenal hipofisis anterior. Berfungsi meningkatkan
penyerapan lipoprotein ke dalam sel kortikal sehingga dapat lebih banyak
kolesterol yang tersedia untuk dapat sel-sel korteks adrenal. Dapat mendorong
pengangkutan kolesterol di dalam mitokondria dan dapatmerangsang hidrolisis.
Hal ini yang dapat memainkan peran dalam sintetis dan sekresi gluco serta
meneralo kortikosteroid dan steroid androgenic.
7. Antimullerian hormone (AMH)
Sejenis protein yang juga dikenal
sebagai factor penghambat mullerian (IMF). Terdapat di dalam testis. Berfungsi
sebagai pembatasan sekresi prolaktin dan TRH dari hipofisis anterior, dan dapat
menghambat perkembangan saluran Mullerian ke dalam rahim
8. Atrial-natriuretic peptide (ANP) (Atriopeptin)
Terdapat di dalam jantung.
Berfungsi meningkatkan laju filtrasi glomerulus (GFR), yang mengarah ke
ekskresi besar membawa natrium dan air, dan meningkatkankan pelepasan asam
lemak yang berasal dari jaringan adipose
9. Brain natriuretic peptide (BNP) (Tipe B peptide
natriuretik)
Berasal dari jantung. Berfungsi
untuk menurunkan tekanan darah karena dapat membantu dalam mengurangi
resistensi pembuluh darah sistemik, dan dapat menurunkan tingkat darah air,
sodium dan lemak
10. Calcidiol (25-Hidroksivitamin D3 atau bentuk
tidak aktif vitamin D3)
Berasal dari kulit/tubulus
proksimal ginjal. Berfungsi untuk mengetahui status vitamin D, dan dapat
mendorong penyerapan kalsium di usus
11. Kalsitonim (CT) (Bentuk aktif dari vitamin D3)
Terdapat di dalam kelenjar
tiroid. Berfungsi menurunkan kadar kalsium darah dengan cara menghambat
penyerapan kalsium di dalam usus, dan menghambat penyerapan kalsium di dalam
ginjal sehingga dapat mempromosikan ekskresi kalsium yang melalui urin hal ini dapat
mencegah aktifitas osteoklas yang berada di tulang dan berperan dalam regulasi
vitamin.
12. Cholecystokinin (CCK) (hormon peptide)
Terdapat di duodenum (usus 12
jari, bagian awal usus kecil). Berfungsi mendorong pelepasan enzim di dalam
pencernaan di pancreas dan empedu di kantong empedu, berperan aktif dalam
menekan kelaparan untuk toleransi obat yang bertanggung jawab untuk dalam
sistem pencernaan dan kenyang yang tepat.
13. Hormon
corticotrophin, releasing (CRH)
Terdapat di hipotalamus.
Berfungis untuk respon stress, dengan mereaksikan pelepasan ACTh dari hipofisis
anterior, dan dapat menentukan periode kehamilan dan merangsang terjadinya
nifas dan waktu pengiriman.
14. Kortisol (hormone steroid) (Glukokortikoid)
Terdapat di dalam korteks
adrenal. berfungsi menghasilkan respon stress dan tingkat glukokortikoid darah
dapat menurun, sebagai pengatur metabolism glukosa, dan dapat menekan system
kekebalan tubuh. Untuk mendorong metabolism lemak, protein, dan karbohidrat,
mengurangi pembentukan tulang. Dapat merangsang pematangan paru-paru janin.
15. Dhydroepiandrosterone (DHEA) (hormone steroid)
Berada di dalam testis, ginjal,
ovarium. Berfungsi dan berperan mevirialisasi (perubahan prenatal yang di
gunakan mentukan jenis kelamin, perubahan postnatal penyebab pubertas laki-laki
normal, serta efek dari banyaknya androgen
pada anak perempuan) dan merupakan anabolisme (melibatkan proses ke
perkembangan dalam organ dan jaringan)
16. Dopamin
(DPM/PIH/DA) (prolaktin penghambat hormone)
Terdapat di dalam hipotalamus dan
ginjal. Berfungsi menentukan perilaku, kognisi dan gerakan sadar. Dapat
meningkatkan tekanan yang ada pada denyut jantung dan tekanan darah. Dapat
berperan fitur psikologis misalnya dalam motivasi hukuman dan imbalan. Dan dapat
mengontrol pola tidur, memori kerja, mood, serta konsentrasi dan keterampilan
belajar. 17. Dihidrostestoteron (DHT) (hormone seks
androgen atau laki-laki)
Terdapat di dalam enzim 5a-reduktase.
Berfungsi meningkatkan produksi hormone yang terdapat di prostat, folikel
rambut, testis, dan pada kelenjar adrenal. Bertugas bertanggung jawab untuk
pola kebotakan laki-laki. Berperan serta dalam pertumbuhan prostat (benih
prostatic hyperplasia dan serta kanker prostat) dan diferensiasi.
18. Endotelin (Suatu jenis protein)
Terdapat pada sel perut.
Berfungsi mendorong kontraksi halus otot-otot perut.
19. Enkephalin (Endorfin)
Terdapat dalam ginjal. Berfungsi
sebagai pengaturan nyeri.
20. Estradiol (E2) (Hormon seks)
Terdapat di testis pada laki-laki
dan pada perempuan ovarium. Berfungsi pada laki-laki sebagai pencegah apoptosis
(kematian sel deprogram) dari sel germinal. Dan pada wanita adalah berperan
dalam pembekuan darah dan keseimbangan cairan, sebagian jenis-jenis kanker
payudara, paru-paru dapat berfungsi dengan baik, kesehatan pada pembuluh darah
dan kulit, dll, kemudian dapat meningkatkan aktivitas pembakaran lemak,
pertumbuhan rahim dan endometrium, serta pembentukan tulang, dll. Hal ini dapat
menyebabkan dalam menentukan tinggi badan tubuh anda, dapat membantu massa otot
menjadi lebih rendah, dan mengurangi gerakan di dalam usus. Hal ini mereaksikan
sintesis protein dan dapat meningkatkan kolesterol baik, trigliserida,
kortisol, serta hormone pertumbuhan dll.
21. Estron (E1) (hormone seks, jenis estrogen)
Terdapat di dalam ovarium dan
jaringan adipose. Berfungsi sebagai pembantu menjaga dalam kesehatan dengan
menyeluruhan, terutama kesehatan wanita menopause dan dapat membuat penyakit
tertentu pergi.
22. Estradiol (E3) (hormone seks, jenis estrogen)
Terdapat di dalam plasenta selama
kehamilan. Berfungsi sebagai pembantu menjaga rahim diam selama kehamilan.
23. Folicle-stimulating hormone (FSH)
Terdapat di dalam kelenjar
hipofisis anterior. Berfungsi dalam proses pematangan folikel graafian di
ovarium. Dapat mereaksikan spermatogenesis dan merangsang produksi protein
antrogen serta mengikat dalam testis, pada pria dapat mengatur pertumbuhan,
pubertas dan proses reproduksi di dalam tubuh lainnya.
24. Growth hormone-releasing hormone (GHRH)
Terdapat pada hipotalamus.
Berfungsi untuk memicu pelepasan hormone pertumbuhan di kelenjar hipofisis
anterior.
25. Thyroid-stimulating hormone (TSH) (Thyrotropin)
Terdapat dalam kelenjar hipofisis
anterior. Berfungsi untuk mengatur pelepasan tiroksin (T4) dan triiodothyronime
(T3).
26. Insulin
Berada dalam sel beta pancreas.
Berfungsi mengatur metabolism karbohidrat dan lemak, dapat membantu dalam
menjaga kadar glukosa darah yaitu dengan cara meningkatkan penyerapan glikosa
yang ada dalam sel-sel hati, otot, dan jaringan lemak. Glukosa yang disimpan di
bentuk dalam glikogen otot dan hati. Insulin dapat menghambat pelepasan
glucagon dan tidak dapat memungkinkan tubuh menggunakan lemak yang sebagai
sumber energy dengan cara melibatkan proses metabolisme.
27. Testosteron (hormone seks laki-laki) (hormone
steroid)
Terdapat di testis pada laki-laki
dan ovarium pada wanita, dalam kelenjar adrenal Berfungsi menentukan kepadatan
di tulang, mementukan kekuatan pada massa otot. Hal ini berperan di dalam
pertumbuhan bentuk jakun, jenggot, dan rambut ketiak, bulu dada, rambut kaki,
dll. dan dalam perubahan tersebut mengenai pendalaman suara, pubertas
(pematangan organ seksual, serta pengembangan skrotum, libido, dll.)
28. Luteinizing hormone (LH) (lutropin)
Terdapat di hipofisis anterior.
Berfungsi mengatur ovulasi pada wanita, dan pada laki-laki testosterone yang
diproduksi dalam testis dengan adanya hormon.
29. Epinefrin (EPI) (Adrenalin, hormone dan
neurotransmitter)
Terdapat di medula adrenal.
Berfungsi menentukan lari atau melawan respon, dapat meningkatkan pasokan
oksigen dan glukosa ke otak dan otot dengan cara meningkatkan denyut jantung
dan volume stroke, dapat meningkatkan katalisis dari glikkogen di dalam hati,
dll. Fungsi lainnya adalah dapat mendorong relaksasi atau kontraksi otot polos
bergantung dari jaringan. Dan hal ini dapat merangsang dalam pemecahan lipid di
dalam sel emak dan menekan aktivitas yang terdapat di system kekebalan tubuh.
30. Calcitriol (1,25-Dihydroxyvitamin D3)
Terdapat di kulit atau tubulus
proksimal ginjal. Berfungsi mengontrol pengiriman kalsium dari darah ke urin
oleh ginjal, dapat meningkatkan penyerapan kalsium di usus ke dalam darah dan
dapat membantu mereaksikan pelepasan kalsium ke dalam darah yang berasal dari
tulang. Hal ini menghambat pelepasan yang berasal dari kalsitonin.
31. Antimullerian hormone (AMH)
Sejenis protein, dan sebagai
faktor penghambat Mulleriam (MIF) berada di testis. Fungisnya adalah pembatasan
sekresi prolaktin dan TRH di hipofisis anterior, serta dapat menghambat
perkembangan di dalam saluran Mullerian ke dalam rahim.
2.3 Mekanisme Hormon
Hormon menengahi perubahan dalam
sel target dengan mengikat reseptor hormon tertentu. Dengan cara ini, meskipun
hormon beredar ke seluruh tubuh dan bersentuhan dengan banyak jenis sel yang
berbeda, mereka hanya mempengaruhi sel-sel yang memiliki reseptor yang
diperlukan. Reseptor untuk hormon tertentu dapat ditemukan pada banyak sel yang
berbeda atau mungkin terbatas pada sejumlah kecil sel-sel khusus. Misalnya,
hormon tiroid bertindak pada banyak jenis jaringan yang berbeda, merangsang
aktivitas metabolisme seluruh tubuh.
Sel dapat memiliki banyak
reseptor untuk hormon yang sama, tetapi sering juga memiliki reseptor untuk
berbagai jenis hormon. Jumlah reseptor yang merespon hormon menentukan
sensitivitas sel terhadap hormon itu dan respon seluler yang dihasilkan. Selain
itu, jumlah reseptor yang merespon hormon dapat berubah seiring waktu, sehingga
sensitivitas sel meningkat atau menurun. Dalam ‘regulasi-naik’, jumlah reseptor
meningkat sebagai respons terhadap meningkatnya kadar hormon, membuat sel lebih
sensitif terhadap hormon, memungkinkan untuk lebih banyak aktivitas selular.
Ketika jumlah reseptor menurun sebagai respon terhadap kadar hormon meningkat,
yang disebut ‘regulasi-turun’, aktivitas selular berkurang.
Sel merespon hormon ketika mereka
mengekspresikan reseptor spesifik untuk hormon tersebut. Hormon berikatan
dengan protein reseptor, sehingga mengaktifan mekanisme transduksi sinyal yang
pada akhirnya menyebabkan sel menanggapi jenis tertentu. Perubahan reseptor
pengikat aktivitas selular, mengakibatkan peningkatan atau penurunan proses
tubuh normal. Tergantung pada lokasi reseptor protein pada sel target dan
struktur kimia hormon, hormon dapat memediasi perubahan langsung dengan
mengikat reseptor hormon intraseluler dan modulasi transkripsi gen, atau tidak
langsung dengan mengikat reseptor sel permukaan dan merangsang jalur sinyal.
BAB III
METODE PENELITIAN
Metode
penelitian merupakan suatu cara untuk mendapatkan atau memperoleh data dengan
akurat dan benar dengan menggunakan berbagai metode-metode yang telah
ditentukan.
3.1 Jenis Penelitian
Karya
ilmiah ini menggunakan jenis penelitian kualitatif dan kuantitatif. Kualitatif
dimana data diperoleh dari referensi yang kita dapatkan dari internet dan
kuantitatif yaitu dengan mengadakan penelitian dan percobaan.
3.2 Angket Penelitian
1.
Kata “Hormon” berasal dari bahasa….
a. Yunani
b. Rusia
c. Inggris
d. Portugis
e.
Indonesia
2.
Asal kata hormon adalah….
a. Human
b. Horman
c. Hman
d. Harman
e.
Hormone
3.
Ilmu yang mempelajari hormone dan aktivitasnya
disebut….
a. Mikologi
b. Fikologi
c. Virologi
d. Endokrinologi
e.
Zoologi
4.
Berikut yang bukan merupakan hormon adalah….
a. Testeron
b. Dopamin
c. Adiponektim
d. Ptialin
e.
Insulin
5.
Kelenjar yang memproduksi hormon disebut kelenjar….
a.
Keringat
b.
Buntu
c.
Ludah
d.
Darah
e.
Saraf
6.
Hormon berfungsi mempengaruhi hal-hal berikut,
kecuali….
a.
Perasaan
b.
Produksi sel darah
c.
Proses pubertas
d.
Aktivitas metabolisme
e.
Aktivitas yang akan dilakukan
7.
Hormon sering disamakan dengan….
a.
Otak b.
Kelenjar c. Bakteri d. Mikroorganisme e. Saraf
8.
Perbedaan antara hormon dan saraf adalah….
a.
Hormon lebih banyak jenisnya
b.
Perubahan yang dikontrol hormon memerlukan waktu lama
c.
Saraf hanya mengontrol panca indra
d.
Saraf bisa dilihat
e.
Hormon kurang populer
9.
Fungsi hormon testosteron adalah….
a.
Memproduksi sel darah
b.
Menggerakan aktivitas metabolisme
c.
Membuat gembira
d.
Mempengaruhi proses pubertas
e.
Membuat sedih
10. Arti kata hormon dalam bahasa yunani adalah….
a.
Yang menggerakan
b.
Yang mempengaruhi
c.
Yang merusak
d.
Yang mengatur
e.
Yang digerakkan
11. Nama lain hormon steroid adalah….
a.
Insulin
b.
Calcitriol
c.
Aldesteron
d.
Testosteron
e.
Tiroid
12. Fungsi hormon dopamin adalah….
a.
Mempengaruhi mood
b.
Mempengaruhi proses pubertas
c.
Mempengaruhi proses metabolisme
d.
Mempengaruhi sistem pernapasan
e.
Memproduksi sel darah
13. Selain di dalam hipotalamus, hormon dopamin juga tardapat pada….
a.
Jantung
b.
Tangan
c.
Kulit
d.
Hati
e.
Ginjal
14. Hormon beredar pada….
a.
Jantung
b.
Otak
c.
Kepala
d.
Alat panca indra
e.
Seluruh tubuh
f.
Perut
15. Hipotalamus terdapat pada….
a.
Jantung
b.
Otak
c.
Kulit
d.
Daging
e.
Usus
3.3 Populasi dan Sampel
Metode
angket akan diperjelaskan pada populasi dan sampel ini. Yang mana angket
tersebut akan diberikan kepada 30 orang siswa/siswi kelas X/XI di SMA Negeri 1
Tanjung Batu, yang akan diperjelaskan pada data berikut:
No. |
Nama |
Kelas |
Benar |
Salah |
Persentase |
1 |
Risma Nia |
XI IPS 2 |
12 |
3 |
80% |
2 |
Lisya
Prameishella P. |
XI IPS 2 |
11 |
4 |
74% |
3 |
Hasanatul
Utami |
XI IPS 2 |
13 |
2 |
87% |
4 |
Indah
Sulistiani |
XI IPS 2 |
12 |
3 |
80% |
5 |
Seri Artika |
XI IPS 2 |
11 |
4 |
74% |
6 |
Mutiara |
XI IPS 2 |
10 |
5 |
67% |
7 |
Rahmawati |
XI IPS 2 |
11 |
4 |
74% |
8 |
Salsabila
Putri |
XI IPS 2 |
13 |
2 |
87% |
9 |
R. Yudha Putra
P. |
XI IPS 3 |
11 |
4 |
74% |
10 |
Firdaus |
XI MIPA 2 |
13 |
2 |
87% |
11 |
Danu Wirandika |
XI MIPA 2 |
12 |
3 |
80% |
12 |
Irhan Nuary |
XI MIPA 2 |
13 |
2 |
87% |
13 |
Galuh Theo
Samara R. |
XI MIPA 3 |
14 |
1 |
94% |
14 |
Tommy Mandala
P. |
X MIPA 1 |
13 |
2 |
87% |
15 |
M. Ramadhon |
X MIPA 1 |
11 |
4 |
74% |
16 |
Riski Cakra
Mandala |
X MIPA 1 |
13 |
2 |
87% |
17 |
Aditya Saputra |
X MIPA 1 |
10 |
5 |
67% |
18 |
Tri Okta D. |
X MIPA 1 |
11 |
4 |
74% |
19 |
M. Willdhan A.
P. |
X MIPA 1 |
12 |
3 |
80% |
20 |
Rizky Ananda
S. |
X MIPA 2 |
13 |
2 |
87% |
21 |
Arya Saputra |
X MIPA 1 |
12 |
3 |
80% |
22 |
Amran Munawar |
X MIPA 2 |
11 |
4 |
74% |
23 |
Umi Wulandari |
X MIPA 1 |
12 |
3 |
80% |
24 |
Huzaimah |
X MIPA 1 |
11 |
4 |
74% |
25 |
Afrizal |
X MIPA 2 |
10 |
5 |
67% |
26 |
Bintang
Pramuliasyah |
X IPS 1 |
9 |
6 |
60% |
27 |
Gholib Rozaan |
X IPS 1 |
10 |
5 |
67% |
28 |
M. Raihan
Kurmala E. |
X MIPA 3 |
9 |
6 |
60% |
29 |
Dhea Riska A. |
X MIPA 1 |
11 |
4 |
74% |
30 |
M. Rafli Akbar |
X IPS 3 |
12 |
3 |
80% |
BAB IV
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
·
Hormon adalah zat kimia yang diproduksi
oleh kelenjar endokrin yang mempunyai efek tertentu pada aktifitas organ-organ
lain dalam tubuh.
·
Ada 31 jenis hormon pada tubuh manusia yang memiliki
fungsi masing-masing
·
Hormon bekerja dengan cara mempengaruhi sel-sel
tertentu yang memiliki reseptor yang diperlukan
5.2 Saran
Saya mengharapkan agar pembaca
dapat membaca makalah ini agar lebih memahami materi tentang hormon. Hormon
merupakan komponen tubuh yang sangat penting, untuk itu kami menyarankan agar
pembaca dapat mengembangkan pengetahuannya tentang Hormon.
Posting Komentar