MAKALAH BIOLOGI CARA KERJA HORMON

 

BAB I

PENDAHULUAN

 

1.1  Latar Belakang

Organisme multiseluler memerlukan mekanisme untuk komunikasi antar selagar dapat memberi respon dalam menyesuaikan diri dengan lingkungan eksternaldan internal yang selalu berubah. Sistem endokri dan susunan saraf merupakan alat utama dimana tubuh mengkomunikasikan antara berbagai jaringan dan sel. Sistem saraf sering di pandang sebagai pembawa pesan melalui sistem stuktural yang tetap.

Sistem Endokrim dimana berbagai macam “Hormon” disekresikan oleh kelenjar spesifik, di angkut sebagai pesan yang bergerak untuk bereaksi pada sel atau organ targetnya (definisi klasik dari hormon). Hormon beredar di dalam sirkulasi darah dan fluida sel untuk mencari seltarget. Ketika hormon menemukan sel target, hormon akan mengikat protein reseptortertentu pada permukaan sel tersebut dan mengirimkan sinyal.

Reseptor protein akan menerima sinyal tersebut dan bereaksi baik dengan mempengaruhi ekspresi genetik sel atau mengubah aktivitas protein selular, termasuk di antaranya adalah perangsangan atau penghambatan pertumbuhan serta apoptosis (kematian sel terprogram), pengaktifan atau penonaktifan sistem kekebalan, pengaturan metabolisme dan persiapan aktivitas baru (misalnya terbang, kawin, dan perawatan anak), atau fase kehidupan (misalnya pubertas dan menopause). Pada banyak kasus, satu hormon dapat mengatur produksi dan pelepasan hormon lainnya. Hormon juga mengatur siklus reproduksi pada hampir semua organisme multiselular.

Hormon adalah suatu zat kimia yang bertugas sebagai pembawa pesan (chemical messenger) disekresikan oleh sejenis jaringan, dalam jumlah yang sangat kecil dan dibawa oleh darah menuju target jaringan di bagian lain dari tubuh untuk merangsang aktivitas biokimia atau fisiologi yang khusus. Endokrinologi, suatu cabang ilmu biomedis yang mempelajari hormon dan aktivitasnya, merupakan salah satu bidang biokimia yang sangat menarik karena beberapa pemahaman baru berasal dari bidang ini. Lagipula, karena perubahan dalam kerja hormon dapat menimbulkan penyakit, maka endokrinologi juga merupakan suatu cabang ilmu biokimia yang kegunaannya dapat dilihat secara langsung.

Berbagai macam hormon sudah diketahui dan banyak lagi yang ditemukan. Selain mengatur beberapa aspek metabolisme, hormon juga mempunyai fungsi yang lain yaitu mengatur pertumbuhan sel dan jaringan, denyut jantung, tekanan darah, fungsi ginjal, pergerakan saluran gastrointestinal, sekresi enzim-enzim pencernaan, laktasi dan sistem reproduksi.

 

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa itu hormon?

2. Apa saja jenis-jenis hormon?

3. Bagaimana hormon bekerja?

 

1.3  Tujuan Penulisan

Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui apa itu hormon secara umum.


 

BAB II

LANDASAN TEORI

 

2.1 Pengertian Hormon

Hormon adalah zat kimia yang diproduksi oleh kelenjar endokrin yang mempunyai efek tertentu pada aktifitas organ-organ lain dalam tubuh. Hormon adalah zat kimia yang dihasilkan oleh kelenjar endokrin atau kelenjar buntu. Kelenjar ini merupakan kelenjar yang tidak mempunyai saluran sehingga sekresinya akan masuk aliran darah dan mengikuti peredaran darah ke seluruh tubuh. Apabila sampai pada suatu organ target, maka hormon akan merangsang terjadinya perubahan. Pada umumnya pengaruh hormon berbeda dengan saraf. Perubahan yang dikontrol oleh hormon biasanya merupakan perubahan yang memerlukan waktu panjang. Contohnya pertumbuhan dan pemasakan seksual.

Hormon (dari bahasa yunani yaitu horman “yang menggerakan”) adalah pembawa pesan kimiawi antarsel atau antar kelompok sel. Semua organisme multiselular, termasuk tumbuhan memproduksi hormon. Hormon berfungsi untuk memberikan sinyal ke sel target yang selanjutnya akan melakukan suatu tindakan atau aktivitas tertentu. Pada prinsipnya pengaturan produksi hormon dilakukan oleh hipotalamus (bagian dari otak). Hipotalamus mengontrol sekresi banyak kelenjar yang lain, terutama melalui kelenjar pituitari, yang juga mengontrol kelenjar-kelenjar lain. Hipotalamus akan memerintahkan kelenjar pituitari untuk meneksreksikan hormonnya dengan mengirim impuls saraf ke lobus posteriornya.

 

2.2 Jenis-jenis Hormon

1. Adiponektin (Acrp30)

Jenis protein yang berasal dari jaringan adipose atau lemak yang ada di dalam tubuh. Fungsinya adalah mengontrol sebagian proses dalam metabolisme seperti regulasi glukosa dan katabolisme lipid, lalau membantu dalam mencegah penyakit misalnya seperti aterosklerosis, obesitas, penyakit hati berlemak non-alkohol (NAFLD) , diabetes tipe-2 dll.

2. Aldesteron (Hormon steroid)

Adalah bagian luar dari korteks adrenal kelenjar adrenal. Berfungsi untuk mengorong reabsorpsi natrium di dalam ginjal dan dapat meningkatkan volume darah, sehingga pelepasan kalium dan hydrogen dapat melalui ginjal, meningkatkan kadar retensi air dan kenaikan tingkat tekanan dalam darah.

3. Androstenedion (4-androstenedion dan 17-ketoestosterone)

Berada di Kelenjar adrenal dan gonad. Berfungsi sebagai pendorong produksi estrogen di sel granulosa dengan cara menyediakan substrat andtrostenedion.

4. Hormon antidiuretik (ADH) (Vasopresion arginine vasopressin)

Berada dalam hipofisis posterior. Berfungsi mengeluarkan ACTH di hipofisis anterior, dapat menyebabkan vasokontriksi sampai ke tingkat menengah, dan dapat menyebabkan retensi air dalam ginjal.

5. Angipstensinogen dan angiostensin (AGT)

Berada di hati. Berfungsi mengeluarkan aldosteron dari korteks adrenal dipsogen, dan dapat menyebabkan vasokonstriksi atau penyempitan pembuluh darah

6. Hormon adrenokortikotropik (ACTH)

Terdapat di dalam komponen dari sumbu hipotalamus–hipofisis-adrenal hipofisis anterior. Berfungsi meningkatkan penyerapan lipoprotein ke dalam sel kortikal sehingga dapat lebih banyak kolesterol yang tersedia untuk dapat sel-sel korteks adrenal. Dapat mendorong pengangkutan kolesterol di dalam mitokondria dan dapatmerangsang hidrolisis. Hal ini yang dapat memainkan peran dalam sintetis dan sekresi gluco serta meneralo kortikosteroid dan steroid androgenic.

7. Antimullerian hormone (AMH)

Sejenis protein yang juga dikenal sebagai factor penghambat mullerian (IMF). Terdapat di dalam testis. Berfungsi sebagai pembatasan sekresi prolaktin dan TRH dari hipofisis anterior, dan dapat menghambat perkembangan saluran Mullerian ke dalam rahim

8. Atrial-natriuretic peptide (ANP) (Atriopeptin)

Terdapat di dalam jantung. Berfungsi meningkatkan laju filtrasi glomerulus (GFR), yang mengarah ke ekskresi besar membawa natrium dan air, dan meningkatkankan pelepasan asam lemak yang berasal dari jaringan adipose

9. Brain natriuretic peptide (BNP) (Tipe B peptide natriuretik)

Berasal dari jantung. Berfungsi untuk menurunkan tekanan darah karena dapat membantu dalam mengurangi resistensi pembuluh darah sistemik, dan dapat menurunkan tingkat darah air, sodium dan lemak

10. Calcidiol (25-Hidroksivitamin D3 atau bentuk tidak aktif vitamin D3)

Berasal dari kulit/tubulus proksimal ginjal. Berfungsi untuk mengetahui status vitamin D, dan dapat mendorong penyerapan kalsium di usus

11. Kalsitonim (CT) (Bentuk aktif dari vitamin D3)

Terdapat di dalam kelenjar tiroid. Berfungsi menurunkan kadar kalsium darah dengan cara menghambat penyerapan kalsium di dalam usus, dan menghambat penyerapan kalsium di dalam ginjal sehingga dapat mempromosikan ekskresi kalsium yang melalui urin hal ini dapat mencegah aktifitas osteoklas yang berada di tulang dan berperan dalam regulasi vitamin.

12. Cholecystokinin (CCK) (hormon peptide)

Terdapat di duodenum (usus 12 jari, bagian awal usus kecil). Berfungsi mendorong pelepasan enzim di dalam pencernaan di pancreas dan empedu di kantong empedu, berperan aktif dalam menekan kelaparan untuk toleransi obat yang bertanggung jawab untuk dalam sistem pencernaan dan kenyang yang tepat.

13. Hormon corticotrophin, releasing (CRH)

Terdapat di hipotalamus. Berfungis untuk respon stress, dengan mereaksikan pelepasan ACTh dari hipofisis anterior, dan dapat menentukan periode kehamilan dan merangsang terjadinya nifas dan waktu pengiriman.

14. Kortisol (hormone steroid) (Glukokortikoid)

Terdapat di dalam korteks adrenal. berfungsi menghasilkan respon stress dan tingkat glukokortikoid darah dapat menurun, sebagai pengatur metabolism glukosa, dan dapat menekan system kekebalan tubuh. Untuk mendorong metabolism lemak, protein, dan karbohidrat, mengurangi pembentukan tulang. Dapat merangsang pematangan paru-paru janin.

15. Dhydroepiandrosterone (DHEA) (hormone steroid)

Berada di dalam testis, ginjal, ovarium. Berfungsi dan berperan mevirialisasi (perubahan prenatal yang di gunakan mentukan jenis kelamin, perubahan postnatal penyebab pubertas laki-laki normal, serta efek dari banyaknya androgen pada anak perempuan) dan merupakan anabolisme (melibatkan proses ke perkembangan dalam organ dan jaringan)

16. Dopamin (DPM/PIH/DA) (prolaktin penghambat hormone)

Terdapat di dalam hipotalamus dan ginjal. Berfungsi menentukan perilaku, kognisi dan gerakan sadar. Dapat meningkatkan tekanan yang ada pada denyut jantung dan tekanan darah. Dapat berperan fitur psikologis misalnya dalam motivasi hukuman dan imbalan. Dan dapat mengontrol pola tidur, memori kerja, mood, serta konsentrasi dan keterampilan belajar. 17. Dihidrostestoteron (DHT) (hormone seks androgen atau laki-laki)

 Terdapat di dalam enzim 5a-reduktase. Berfungsi meningkatkan produksi hormone yang terdapat di prostat, folikel rambut, testis, dan pada kelenjar adrenal. Bertugas bertanggung jawab untuk pola kebotakan laki-laki. Berperan serta dalam pertumbuhan prostat (benih prostatic hyperplasia dan serta kanker prostat) dan diferensiasi.

18. Endotelin (Suatu jenis protein)

Terdapat pada sel perut. Berfungsi mendorong kontraksi halus otot-otot perut.

19. Enkephalin (Endorfin)

Terdapat dalam ginjal. Berfungsi sebagai pengaturan nyeri.

20. Estradiol (E2) (Hormon seks)

Terdapat di testis pada laki-laki dan pada perempuan ovarium. Berfungsi pada laki-laki sebagai pencegah apoptosis (kematian sel deprogram) dari sel germinal. Dan pada wanita adalah berperan dalam pembekuan darah dan keseimbangan cairan, sebagian jenis-jenis kanker payudara, paru-paru dapat berfungsi dengan baik, kesehatan pada pembuluh darah dan kulit, dll, kemudian dapat meningkatkan aktivitas pembakaran lemak, pertumbuhan rahim dan endometrium, serta pembentukan tulang, dll. Hal ini dapat menyebabkan dalam menentukan tinggi badan tubuh anda, dapat membantu massa otot menjadi lebih rendah, dan mengurangi gerakan di dalam usus. Hal ini mereaksikan sintesis protein dan dapat meningkatkan kolesterol baik, trigliserida, kortisol, serta hormone pertumbuhan dll.

21. Estron (E1) (hormone seks, jenis estrogen)

Terdapat di dalam ovarium dan jaringan adipose. Berfungsi sebagai pembantu menjaga dalam kesehatan dengan menyeluruhan, terutama kesehatan wanita menopause dan dapat membuat penyakit tertentu pergi.

22. Estradiol (E3) (hormone seks, jenis estrogen)

Terdapat di dalam plasenta selama kehamilan. Berfungsi sebagai pembantu menjaga rahim diam selama kehamilan.

23. Folicle-stimulating hormone (FSH)

Terdapat di dalam kelenjar hipofisis anterior. Berfungsi dalam proses pematangan folikel graafian di ovarium. Dapat mereaksikan spermatogenesis dan merangsang produksi protein antrogen serta mengikat dalam testis, pada pria dapat mengatur pertumbuhan, pubertas dan proses reproduksi di dalam tubuh lainnya.

24. Growth hormone-releasing hormone (GHRH)

Terdapat pada hipotalamus. Berfungsi untuk memicu pelepasan hormone pertumbuhan di kelenjar hipofisis anterior.

25. Thyroid-stimulating hormone (TSH) (Thyrotropin)

Terdapat dalam kelenjar hipofisis anterior. Berfungsi untuk mengatur pelepasan tiroksin (T4) dan triiodothyronime (T3).

26. Insulin

Berada dalam sel beta pancreas. Berfungsi mengatur metabolism karbohidrat dan lemak, dapat membantu dalam menjaga kadar glukosa darah yaitu dengan cara meningkatkan penyerapan glikosa yang ada dalam sel-sel hati, otot, dan jaringan lemak. Glukosa yang disimpan di bentuk dalam glikogen otot dan hati. Insulin dapat menghambat pelepasan glucagon dan tidak dapat memungkinkan tubuh menggunakan lemak yang sebagai sumber energy dengan cara melibatkan proses metabolisme.

27. Testosteron (hormone seks laki-laki) (hormone steroid)

Terdapat di testis pada laki-laki dan ovarium pada wanita, dalam kelenjar adrenal Berfungsi menentukan kepadatan di tulang, mementukan kekuatan pada massa otot. Hal ini berperan di dalam pertumbuhan bentuk jakun, jenggot, dan rambut ketiak, bulu dada, rambut kaki, dll. dan dalam perubahan tersebut mengenai pendalaman suara, pubertas (pematangan organ seksual, serta pengembangan skrotum, libido, dll.)

28. Luteinizing hormone (LH) (lutropin)

Terdapat di hipofisis anterior. Berfungsi mengatur ovulasi pada wanita, dan pada laki-laki testosterone yang diproduksi dalam testis dengan adanya hormon.

29. Epinefrin (EPI) (Adrenalin, hormone dan neurotransmitter)

Terdapat di medula adrenal. Berfungsi menentukan lari atau melawan respon, dapat meningkatkan pasokan oksigen dan glukosa ke otak dan otot dengan cara meningkatkan denyut jantung dan volume stroke, dapat meningkatkan katalisis dari glikkogen di dalam hati, dll. Fungsi lainnya adalah dapat mendorong relaksasi atau kontraksi otot polos bergantung dari jaringan. Dan hal ini dapat merangsang dalam pemecahan lipid di dalam sel emak dan menekan aktivitas yang terdapat di system kekebalan tubuh.

30. Calcitriol (1,25-Dihydroxyvitamin D3)

Terdapat di kulit atau tubulus proksimal ginjal. Berfungsi mengontrol pengiriman kalsium dari darah ke urin oleh ginjal, dapat meningkatkan penyerapan kalsium di usus ke dalam darah dan dapat membantu mereaksikan pelepasan kalsium ke dalam darah yang berasal dari tulang. Hal ini menghambat pelepasan yang berasal dari kalsitonin.

31. Antimullerian hormone (AMH)

Sejenis protein, dan sebagai faktor penghambat Mulleriam (MIF) berada di testis. Fungisnya adalah pembatasan sekresi prolaktin dan TRH di hipofisis anterior, serta dapat menghambat perkembangan di dalam saluran Mullerian ke dalam rahim.

 

2.3 Mekanisme Hormon

Hormon menengahi perubahan dalam sel target dengan mengikat reseptor hormon tertentu. Dengan cara ini, meskipun hormon beredar ke seluruh tubuh dan bersentuhan dengan banyak jenis sel yang berbeda, mereka hanya mempengaruhi sel-sel yang memiliki reseptor yang diperlukan. Reseptor untuk hormon tertentu dapat ditemukan pada banyak sel yang berbeda atau mungkin terbatas pada sejumlah kecil sel-sel khusus. Misalnya, hormon tiroid bertindak pada banyak jenis jaringan yang berbeda, merangsang aktivitas metabolisme seluruh tubuh.

Sel dapat memiliki banyak reseptor untuk hormon yang sama, tetapi sering juga memiliki reseptor untuk berbagai jenis hormon. Jumlah reseptor yang merespon hormon menentukan sensitivitas sel terhadap hormon itu dan respon seluler yang dihasilkan. Selain itu, jumlah reseptor yang merespon hormon dapat berubah seiring waktu, sehingga sensitivitas sel meningkat atau menurun. Dalam ‘regulasi-naik’, jumlah reseptor meningkat sebagai respons terhadap meningkatnya kadar hormon, membuat sel lebih sensitif terhadap hormon, memungkinkan untuk lebih banyak aktivitas selular. Ketika jumlah reseptor menurun sebagai respon terhadap kadar hormon meningkat, yang disebut ‘regulasi-turun’, aktivitas selular berkurang.

Sel merespon hormon ketika mereka mengekspresikan reseptor spesifik untuk hormon tersebut. Hormon berikatan dengan protein reseptor, sehingga mengaktifan mekanisme transduksi sinyal yang pada akhirnya menyebabkan sel menanggapi jenis tertentu. Perubahan reseptor pengikat aktivitas selular, mengakibatkan peningkatan atau penurunan proses tubuh normal. Tergantung pada lokasi reseptor protein pada sel target dan struktur kimia hormon, hormon dapat memediasi perubahan langsung dengan mengikat reseptor hormon intraseluler dan modulasi transkripsi gen, atau tidak langsung dengan mengikat reseptor sel permukaan dan merangsang jalur sinyal.


BAB III

METODE PENELITIAN

 

            Metode penelitian merupakan suatu cara untuk mendapatkan atau memperoleh data dengan akurat dan benar dengan menggunakan berbagai metode-metode yang telah ditentukan.

 

3.1 Jenis Penelitian

            Karya ilmiah ini menggunakan jenis penelitian kualitatif dan kuantitatif. Kualitatif dimana data diperoleh dari referensi yang kita dapatkan dari internet dan kuantitatif yaitu dengan mengadakan penelitian dan percobaan.

 

3.2 Angket Penelitian

 

1.      Kata “Hormon” berasal dari bahasa….

a.       Yunani           

b.      Rusia  

c.       Inggris

d.      Portugis          

e.       Indonesia

 

2.      Asal kata hormon adalah….

a.       Human                       

b.      Horman          

c.       Hman 

d.      Harman          

e.       Hormone

 

3.      Ilmu yang mempelajari hormone dan aktivitasnya disebut….

a.       Mikologi         

b.      Fikologi          

c.       Virologi          

d.      Endokrinologi

e.       Zoologi

 

4.      Berikut yang bukan merupakan hormon adalah….

a.       Testeron         

b.      Dopamin        

c.       Adiponektim  

d.      Ptialin 

e.       Insulin

 

5.      Kelenjar yang memproduksi hormon disebut kelenjar….

a.       Keringat         

b.      Buntu 

c.       Ludah 

d.      Darah 

e.       Saraf

 

6.      Hormon berfungsi mempengaruhi hal-hal berikut, kecuali….

a.       Perasaan

b.      Produksi sel darah

c.       Proses pubertas

d.      Aktivitas metabolisme

e.       Aktivitas yang akan dilakukan

 

7.      Hormon sering disamakan dengan….

a.       Otak    b. Kelenjar       c. Bakteri         d. Mikroorganisme      e. Saraf

 

8.      Perbedaan antara hormon dan saraf adalah….

a.       Hormon lebih banyak jenisnya

b.      Perubahan yang dikontrol hormon memerlukan waktu lama

c.       Saraf hanya mengontrol panca indra

d.      Saraf bisa dilihat

e.       Hormon kurang populer

 

9.      Fungsi hormon testosteron adalah….

a.       Memproduksi sel darah

b.      Menggerakan aktivitas metabolisme

c.       Membuat gembira

d.      Mempengaruhi proses pubertas

e.       Membuat sedih

 

10.  Arti kata hormon dalam bahasa yunani adalah….

a.       Yang menggerakan

b.      Yang mempengaruhi

c.       Yang merusak

d.      Yang mengatur

e.       Yang digerakkan

 

11.  Nama lain hormon steroid adalah….

a.       Insulin

b.      Calcitriol

c.       Aldesteron

d.      Testosteron

e.       Tiroid

 

12.  Fungsi hormon dopamin adalah….

a.       Mempengaruhi mood

b.      Mempengaruhi proses pubertas

c.       Mempengaruhi proses metabolisme

d.      Mempengaruhi sistem pernapasan

e.       Memproduksi sel darah

 

13.  Selain di dalam hipotalamus, hormon dopamin juga tardapat pada….

a.       Jantung

b.      Tangan

c.       Kulit

d.      Hati

e.       Ginjal

 

14.  Hormon beredar pada….

a.       Jantung

b.      Otak

c.       Kepala

d.      Alat panca indra

e.       Seluruh tubuh

f.       Perut

 

15.  Hipotalamus terdapat pada….

a.       Jantung

b.      Otak

c.       Kulit

d.      Daging

e.       Usus

 

 

3.3 Populasi dan Sampel

            Metode angket akan diperjelaskan pada populasi dan sampel ini. Yang mana angket tersebut akan diberikan kepada 30 orang siswa/siswi kelas X/XI di SMA Negeri 1 Tanjung Batu, yang akan diperjelaskan pada data berikut:

 

No.

Nama

Kelas

Benar

Salah

Persentase

1

Risma Nia

XI IPS 2

12

3

80%

2

Lisya Prameishella P.

XI IPS 2

11

4

74%

3

Hasanatul Utami

XI IPS 2

13

2

87%

4

Indah Sulistiani

XI IPS 2

12

3

80%

5

Seri Artika

XI IPS 2

11

4

74%

6

Mutiara

XI IPS 2

10

5

67%

7

Rahmawati

XI IPS 2

11

4

74%

8

Salsabila Putri

XI IPS 2

13

2

87%

9

R. Yudha Putra P.

XI IPS 3

11

4

74%

10

Firdaus

XI MIPA 2

13

2

87%

11

Danu Wirandika

XI MIPA 2

12

3

80%

12

Irhan Nuary

XI MIPA 2

13

2

87%

13

Galuh Theo Samara R.

XI MIPA 3

14

1

94%

14

Tommy Mandala P.

X MIPA 1

13

2

87%

15

M. Ramadhon

X MIPA 1

11

4

74%

16

Riski Cakra Mandala

X MIPA 1

13

2

87%

17

Aditya Saputra

X MIPA 1

10

5

67%

18

Tri Okta D.

X MIPA 1

11

4

74%

19

M. Willdhan A. P.

X MIPA 1

12

3

80%

20

Rizky Ananda S.

X MIPA 2

13

2

87%

21

Arya Saputra

X MIPA 1

12

3

80%

22

Amran Munawar

X MIPA 2

11

4

74%

23

Umi Wulandari

X MIPA 1

12

3

80%

24

Huzaimah

X MIPA 1

11

4

74%

25

Afrizal

X MIPA 2

10

5

67%

26

Bintang Pramuliasyah

X IPS 1

9

6

60%

27

Gholib Rozaan

X IPS 1

10

5

67%

28

M. Raihan Kurmala E.

X MIPA 3

9

6

60%

29

Dhea Riska A.

X MIPA 1

11

4

74%

30

M. Rafli Akbar

X IPS 3

12

3

80%

 

 


 

BAB IV

PENUTUP

 

5.1  Kesimpulan

·         Hormon adalah zat kimia yang diproduksi oleh kelenjar endokrin yang mempunyai efek tertentu pada aktifitas organ-organ lain dalam tubuh.

·         Ada 31 jenis hormon pada tubuh manusia yang memiliki fungsi masing-masing

·         Hormon bekerja dengan cara mempengaruhi sel-sel tertentu yang memiliki reseptor yang diperlukan

 

5.2 Saran

Saya mengharapkan agar pembaca dapat membaca makalah ini agar lebih memahami materi tentang hormon. Hormon merupakan komponen tubuh yang sangat penting, untuk itu kami menyarankan agar pembaca dapat mengembangkan pengetahuannya tentang Hormon.

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama