BAB I
PENDAHULUAN
I.1.
Pengertian
Kecemasan adalah
emosi yang paling sering dialami, berupa kekhawatiran atau rasa takut yang
tidak dapat dihindari dari hal-hal yang berbahaya dan dapat menimbulkan
gejala-gejala atau respon tubuh. Kecemasan (ansietas) adalah perasaan takut
yang tidak jelas dan tidak didukung oleh situasi (Videbeck Sheila L.2008). Kecemasan
adalah kondisi emosional yang tidak menyenangkan, yang ditandai oleh
perasaan-perasaan subjektif seperti ketegangan, ketakutan, dan kekhawatiran dan
juga ditandai dengan aktifnya sistem saraf pusat (Trismiati, 2004).
Gejala kecemasan, baik sifatnya akut
maupun kronik (menahun) merupakan komponen utama bagi hampir semua gangguan
kejiwaan (psychiatric disorder). Secara klinis gejala kecemasan dibagi dalam
beberapa kelompok yaitu :gangguan cemas menyeluruh (generalized anxiety
disorder / GAD), gangguan panik (panic disorder), gangguan phobia (phobik
disorder), dan gangguan obsesif-komplusif (obsessive-complusive disorder/OCD).
Ansietas adalah suatu gejala yang tidak menyenangkan,
sensasi cemas, takut dan terkadang panik akan suatu bencana yang mengancam dan
tidak terelakkan yang dapat atau tidak berhubungan dengan rangsang eksternal
(Fracchione, 2004). Kecemasan berbeda dengan rasa takut, karakteristik rasa
takut yaitu adanya obyek dan dapat diidentifikasi serta dapat dijelaskan oleh
individu.
Kecemasan/ansietas adalah keadaan individu atau
kelompok mengalami perasaan gelisah (penilaian atau opini) dan aktivitas sistem
saraf autonom dalam berespons terhadap ancaman yang tidak jelas, non spesifik
(Capernito, 2001).
Berdasarkan
uraian diatas, maka dapat disimpulkan bahwa ansietas adalah respons emosi tanpa
objek, berupa perasaan takut dan kekhawatiran yang tidak jelas dan berlebihan
dan disertai berbagai gejala sumatif yang menyebabkan gangguan bermakna dalam
fungsi sosial atau penderitaan yang jelas bagi pasien.
I.2.
Jenis-jenis
Kecemasan
Kecemasan merupakan suatu perubahan
suasana hati, perubahan didalamdirinya sendiri yang timbul dari dalam tanpa
adanya rangsangan dari luar.Mustamir Pedak (2009:30) membagi kecemasan menjadi
tiga jenis kecemasanyaitu :
a. Kecemasan
Rasional
Merupakan
suatu ketakutan akibat adanya objek yang memangmengancam, misalnya ketika
menunggu hasil ujian.Ketakutan ini dianggapsebagai suatu unsur pokok normal
dari mekanisme pertahanan dasariahkita.
b. Kecemasan
Irrasional
Yang berarti bahwa mereka mengalami
emosi ini dibawah keadaan-keadaan spesifik yang biasanya tidak dipandang
mengancam.
c. Kecemasan Fundamental
Kecemasan fundamental merupakan
suatu pertanyaan tentang siapadirinya, untuk apa hidupnya, dan akan kemanakah
kelak hidupnyaberlanjut. Kecemasan ini disebut sebagai kecemasan eksistensial
yangmempunyai peran fundamental bagi kehidupan manusia.
BAB
II
ISI
A.
Epidemiologi
Sebanyak duapertiga gangguan depresi
memiliki gejala ansietas yang menonjol dan sepertiga mungkin memenuhi criteria
gangguan cemas. Dikatakan bahwa gangguan ansietas biasanya lebih banyak
dibandingkan dengan gangguan depresi.
Jenis kelamin wanita 2-3 kali lebih
sering terkena dari laki-laki, walaupun kurangnya diagnosis gangguan cemas pada
laki-laki mungkin berperan dalam
distribusi yang tidak sama tersebut. Perbedaan antara kelompok Hiscemas, kulit
non-Hiscemas dan kulithitam adalah sangat kecil. Factor social satu-satunya
yang dikenali berperan dalam perkembangan gangguan cemas adalah riwayat
perceraian atau perpisahan yang belum lama. Sebagai contohnya gangguan cemas
telah dilaporkan terjadi pada anak-anak dan remaja dan keungkinan kurangnya
diagnosis pada mereka.
Survei terkini diAmerika (1996)
melaporkan bahwa 15-33% pasien yang datang berobat kedokter non psikiater
merupakan pasien dengan gangguan mental. Dari jmlah tersebut minimal
sepertiganya menderita gangguan kecemasan. Di Indonesia penelitian yang
dilakukan di Puskesmas Kecamatan Tambora Jakarta Barat tahun 1984 menunjukkan
bahwa di puskesmas jumlah gangguan kesehatan jiwa yang sering muncul sebagai
gangguan fisik adalah 28,73% untuk dewasa dan 34,39% untuk anak.
B.
Etiologi
Kecemasan adalah respon psikologik
terhadap stress yang mengandung komponenfisiologik dan psikologik. Perasaan
takut atau tidak tenang yang sumbernya tidak dikenali.Penyebab
pasti gangguan kecemasan tidak diketahui, banyak gangguan ini disebabkan oleh
kombinasi faktor, termasuk perubahan di otak dan stres lingkungan. Seperti
penyakit tertentu, misalnya diabetes, gangguan kecemasan dapat disebabkan oleh
ketidakseimbangan kimia dalam tubuh. Penelitian telah menunjukkan bahwa stres
berat atau jangka panjang dapat mengubah keseimbangan kimia dalam otak yang
mengendalikan mood. Penelitian lain
menunjukkan bahwa orang dengan gangguan kecemasan tertentu memiliki
perubahan struktur otak tertentu yang mengontrol memori atau mood. Faktor
lingkungan tertentu seperti trauma atau peristiwa penting dapat memicu gangguan
kecemasan. Kecemasan terjadi ketika seseorang merasa terancam
baik secara psikis atau psikologik(seperti harga diri, gambaran diri, atau
identitas diri).Selain itu, penyebab dari ansietas yaitu dari faktor biologis, faktor kognitif, faktor neurobiologik, faktor psikososial dan faktor psikologik.
1.
Faktor Biologis
Penelitian
tentang dasar biologis untuk gangguan cemas telah menghasilkan berbagai temuan,
bahwa gejala gangguan cemas dapat disebabkan oleh berbagai kelainan biologis
didalam strukturotak dan fungsi otak. Penelitian tersebut dan penelitian
lainnya telah menghasilkan hipotesis yang melibatkan disregulasi sistem saraf
perifer dan pusat didalam patofisiologi gangguan cemas. Sistem saraf otonom
pada beberapa pasien gangguan cemas telah dilaporkan menunjukkan peningkatan
tonus simpatik, beradaptasi secara lambat terhadap stimuli yang berulang dan
berespon secara berlebihan terhadap stimuli. Sistem neurotransmiter utama yang
terlibat adalah norepinefrin, serotonin dan asam y-aminobutirat (GABA).
2. Faktor
Kognitif
Cemas
sebagai manisfestasi dari penyimpangan berpikir dan
membuatpersepsi/kebiasaan/prilaku individu memandang secara berlebihan terhadap
suatubahaya.
3. Faktor Neurobiologik
Penelitian
menunjukkan bahwa sistem sarafotonom atau nonadregenic berperan dalam menyebabkan
seseorang mengalami kecemasan. Abnormalitas regulasi substansi neurotransmitter
seperti serotonindan
GABA (gamma-aminobutyric
acid)berperan dalamperkembangan cemas. Amygdala sebagai pusat komunikasi
antara bagian otakyang memproses input sensori dan bagian otak yang yang
menginterpretasikaninput (amygdala mengidentifikasikan informasi sensori yang
masuk sebagaiancaman dan kemudian menimbulkan perasaan cemas atau takut). Amygdala
berperan dalam phobia, mengkoordinasikan rasa takut, memori, danemosi, dan
semua respon fisik terhadap situasi yang penuh dengan stresor LocusCeruleus(LC),adalah satu area otak yang mengawali
respon terhadap suatu bahayadan mungkin respon tersebut berlebihan pada
beberapa individu sehinggamenyebabkan seseoranng mudah mengalami cemas (khususnya PTSD {Posttraumatic sindrom
disorder}). Hippocampusbertanggung
jawab terhadapstimuli yang mengancam dan berperan dalam pengkodean informasi ke
dalammemori Striatum, berperan
dalam kontrol motorik yang terlibat dalam OCD(Obsessive Compulsive Disorder), paparan bahaya, atau trauma
fisik dan psikologis.
SELENGKAPNYA KLIK LINK DOWNLOAD FILE DOC BERIKUT :
Posting Komentar