MAKALAH FARMAKOTERAPI 2 ANXIETAS

 

BAB I

PENDAHULUAN

 

I.1. Pengertian

Kecemasan adalah emosi yang paling sering dialami, berupa kekhawatiran atau rasa takut yang tidak dapat dihindari dari hal-hal yang berbahaya dan dapat menimbulkan gejala-gejala atau respon tubuh. Kecemasan (ansietas) adalah perasaan takut yang tidak jelas dan tidak didukung oleh situasi (Videbeck Sheila L.2008). Kecemasan adalah kondisi emosional yang tidak menyenangkan, yang ditandai oleh perasaan-perasaan subjektif seperti ketegangan, ketakutan, dan kekhawatiran dan juga ditandai dengan aktifnya sistem saraf pusat (Trismiati, 2004).

Gejala kecemasan, baik sifatnya akut maupun kronik (menahun) merupakan komponen utama bagi hampir semua gangguan kejiwaan (psychiatric disorder). Secara klinis gejala kecemasan dibagi dalam beberapa kelompok yaitu :gangguan cemas menyeluruh (generalized anxiety disorder / GAD), gangguan panik (panic disorder), gangguan phobia (phobik disorder), dan gangguan obsesif-komplusif (obsessive-complusive disorder/OCD).

Ansietas adalah suatu gejala yang tidak menyenangkan, sensasi cemas, takut dan terkadang panik akan suatu bencana yang mengancam dan tidak terelakkan yang dapat atau tidak berhubungan dengan rangsang eksternal (Fracchione, 2004). Kecemasan berbeda dengan rasa takut, karakteristik rasa takut yaitu adanya obyek dan dapat diidentifikasi serta dapat dijelaskan oleh individu.

Kecemasan/ansietas adalah keadaan individu atau kelompok mengalami perasaan gelisah (penilaian atau opini) dan aktivitas sistem saraf autonom dalam berespons terhadap ancaman yang tidak jelas, non spesifik (Capernito, 2001).

            Berdasarkan uraian diatas, maka dapat disimpulkan bahwa ansietas adalah respons emosi tanpa objek, berupa perasaan takut dan kekhawatiran yang tidak jelas dan berlebihan dan disertai berbagai gejala sumatif yang menyebabkan gangguan bermakna dalam fungsi sosial atau penderitaan yang jelas bagi pasien.

 

 

 

I.2. Jenis-jenis Kecemasan

Kecemasan merupakan suatu perubahan suasana hati, perubahan didalamdirinya sendiri yang timbul dari dalam tanpa adanya rangsangan dari luar.Mustamir Pedak (2009:30) membagi kecemasan menjadi tiga jenis kecemasanyaitu :

a. Kecemasan Rasional

            Merupakan suatu ketakutan akibat adanya objek yang memangmengancam, misalnya ketika menunggu hasil ujian.Ketakutan ini dianggapsebagai suatu unsur pokok normal dari mekanisme pertahanan dasariahkita.

b. Kecemasan Irrasional

Yang berarti bahwa mereka mengalami emosi ini dibawah keadaan-keadaan spesifik yang biasanya tidak dipandang mengancam.

c. Kecemasan Fundamental

Kecemasan fundamental merupakan suatu pertanyaan tentang siapadirinya, untuk apa hidupnya, dan akan kemanakah kelak hidupnyaberlanjut. Kecemasan ini disebut sebagai kecemasan eksistensial yangmempunyai peran fundamental bagi kehidupan manusia.

 

 

BAB  II

ISI

 

A.    Epidemiologi

Sebanyak duapertiga gangguan depresi memiliki gejala ansietas yang menonjol dan sepertiga mungkin memenuhi criteria gangguan cemas. Dikatakan bahwa gangguan ansietas biasanya lebih banyak dibandingkan dengan gangguan depresi.

Jenis kelamin wanita 2-3 kali lebih sering terkena dari laki-laki, walaupun kurangnya diagnosis gangguan cemas pada laki-laki mungkin berperan  dalam distribusi yang tidak sama tersebut. Perbedaan antara kelompok Hiscemas, kulit non-Hiscemas dan kulithitam adalah sangat kecil. Factor social satu-satunya yang dikenali berperan dalam perkembangan gangguan cemas adalah riwayat perceraian atau perpisahan yang belum lama. Sebagai contohnya gangguan cemas telah dilaporkan terjadi pada anak-anak dan remaja dan keungkinan kurangnya diagnosis pada mereka.

Survei terkini diAmerika (1996) melaporkan bahwa 15-33% pasien yang datang berobat kedokter non psikiater merupakan pasien dengan gangguan mental. Dari jmlah tersebut minimal sepertiganya menderita gangguan kecemasan. Di Indonesia penelitian yang dilakukan di Puskesmas Kecamatan Tambora Jakarta Barat tahun 1984 menunjukkan bahwa di puskesmas jumlah gangguan kesehatan jiwa yang sering muncul sebagai gangguan fisik adalah 28,73% untuk dewasa dan 34,39% untuk anak.

B.     Etiologi

Kecemasan adalah respon psikologik terhadap stress yang mengandung komponenfisiologik dan psikologik. Perasaan takut atau tidak tenang yang sumbernya tidak dikenali.Penyebab pasti gangguan kecemasan tidak diketahui, banyak gangguan ini disebabkan oleh kombinasi faktor, termasuk perubahan di otak dan stres lingkungan. Seperti penyakit tertentu, misalnya diabetes, gangguan kecemasan dapat disebabkan oleh ketidakseimbangan kimia dalam tubuh. Penelitian telah menunjukkan bahwa stres berat atau jangka panjang dapat mengubah keseimbangan kimia dalam otak yang mengendalikan mood. Penelitian lain  menunjukkan bahwa orang dengan gangguan kecemasan tertentu memiliki perubahan struktur otak tertentu yang mengontrol memori atau mood. Faktor lingkungan tertentu seperti trauma atau peristiwa penting dapat memicu gangguan kecemasan. Kecemasan terjadi ketika seseorang merasa terancam baik secara psikis atau psikologik(seperti harga diri, gambaran diri, atau identitas diri).Selain itu, penyebab dari ansietas yaitu dari faktor biologis, faktor kognitif, faktor neurobiologik, faktor psikososial dan faktor psikologik.

1.      Faktor Biologis

Penelitian tentang dasar biologis untuk gangguan cemas telah menghasilkan berbagai temuan, bahwa gejala gangguan cemas dapat disebabkan oleh berbagai kelainan biologis didalam strukturotak dan fungsi otak. Penelitian tersebut dan penelitian lainnya telah menghasilkan hipotesis yang melibatkan disregulasi sistem saraf perifer dan pusat didalam patofisiologi gangguan cemas. Sistem saraf otonom pada beberapa pasien gangguan cemas telah dilaporkan menunjukkan peningkatan tonus simpatik, beradaptasi secara lambat terhadap stimuli yang berulang dan berespon secara berlebihan terhadap stimuli. Sistem neurotransmiter utama yang terlibat adalah norepinefrin, serotonin dan asam y-aminobutirat (GABA).

2.      Faktor Kognitif

Cemas sebagai manisfestasi dari penyimpangan berpikir dan membuatpersepsi/kebiasaan/prilaku individu memandang secara berlebihan terhadap suatubahaya.

3.      Faktor Neurobiologik

Penelitian menunjukkan bahwa sistem sarafotonom atau nonadregenic berperan dalam menyebabkan seseorang mengalami kecemasan. Abnormalitas regulasi substansi neurotransmitter seperti serotonindan GABA (gamma-aminobutyric acid)berperan dalamperkembangan cemas. Amygdala sebagai pusat komunikasi antara bagian otakyang memproses input sensori dan bagian otak yang yang menginterpretasikaninput (amygdala mengidentifikasikan informasi sensori yang masuk sebagaiancaman dan kemudian menimbulkan perasaan cemas atau takut). Amygdala berperan dalam phobia, mengkoordinasikan rasa takut, memori, danemosi, dan semua respon fisik terhadap situasi yang penuh dengan stresor LocusCeruleus(LC),adalah satu area otak yang mengawali respon terhadap suatu bahayadan mungkin respon tersebut berlebihan pada beberapa individu sehinggamenyebabkan seseoranng mudah mengalami cemas (khususnya PTSD {Posttraumatic sindrom disorder}). Hippocampusbertanggung jawab terhadapstimuli yang mengancam dan berperan dalam pengkodean informasi ke dalammemori Striatum, berperan dalam kontrol motorik yang terlibat dalam OCD(Obsessive Compulsive Disorder), paparan bahaya, atau trauma fisik dan psikologis.




SELENGKAPNYA KLIK LINK DOWNLOAD FILE DOC BERIKUT :

https://docs.google.com/document/d/1O-XNKJG8wx68tVs1_tnT_6eAETFFy8BZ/edit?usp=sharing&ouid=106280876759297173833&rtpof=true&sd=true



Post a Comment

Lebih baru Lebih lama