BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang
Dalam
rangka meningkatkan sistem usaha pembangunan masyarakat supaya lebih produktif
dan efisien, diperlukan teknologi. Pengenalan teknologi yang
telah berkembang di dalam masyarakat adalah teknologi yang telah dikembangkan
secara tradisional, atau yang dikenal dengan "teknologi tepat
guna" atau teknologi sederhana dan proses pengenalannya banyak
ditentukan oleh keadaan lingkungan dan mata pencaharian pokok masyarakat
tertentu.
Pertumbuhan
dan perkembangan teknologi, ditentukan oleh kondisi dan tingkat isolasi dan
keterbukaan masyarakat serta tingkat pertumbuhan kehidupan sosial ekonomi
masyarakat tersebut. Untuk memperkenalkan teknologi tepat guna perlu
disesuaikan dengan kebutuhan, yaitu kebutuhan yang berorientasi kepada keadaan
lingkungan geografis atau propesi kehidupan masyarakat yang bersangkutan. Teknologi yang
demikian itu merupakan barang baru bagi masyarakat dan perlu dimanfaatkan dan
diketahui oleh masyarakat tentang nilai dan kegunaannya. Teknologi tersebut
merupakan faktor ekstern dan diperkenalkan dengan maksud agar masyarakatyang
bersangkutan dapat merubah kebiasaan tradisional dalam proses pembangunan atau
peningkatan kesejahteraan masyarakat.
1.2 Rumusan
Masalah
Berdasarkan latar
belakang diatas, adapunn rumusan masalah yang ditimbulkan adalah:
1. Apa
yang dimaksud dengan teknologi tepat guna?
2. Apa
saja ciri-ciri teknologi tepat guna?
3. Apa
saja manfaat dari teknologi tepat guna?
4. Apa
fungsi teknologi tepat guna?
1.3 Tujuan
Penulisan
Berdasarkan latar
belakang dan rumusan masalah diatas adalah, adapun tujuan penulisan masalah ini
adalah untuk mengetahui konsep dasar dari teknologi tepat guna dalam praktik
kebidanan.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian
Teknologi Tepat Guna
Teknologi
adalah keseluruhan sarana untuk menyediakan barang-barang yang diperlukan bagi
kelangsungan dan kenyamanan hidup manusia. Teknologi tepat guna adalah suatu
alat yang sesuai dengan kebutuhan dan dapat berguna serta sesuai dengan
fungsinya. Selain itu, teknologi tepat guna atau yang disingkat dengan
TTG adalah teknologi yang digunakan dengan sesuai (tepat guna). Ada yang
menyebutnya teknologi tepat guna sebagai teknologi yang telah dikembangkan
secara tradisional, sederhana dan proses pengenalannya banyak ditentukan oleh
keadaan lingkungan dan mata pencaharian pokok masyarakat tertentu.
Secara
teknis TTG merupakan jembatan antara teknologi tradisional dan teknologi maju.
Oleh karena itu aspek-aspek sosio-kultural dan ekonomi juga merupakan dimensi
yang harus diperhitungkan dalam mengelola TTG. Dari tujuan yang dikehendaki,
teknologi tepat guna haruslah menerapkan metode yang hemat sumber daya, mudah
dirawat, dan berdampak polutif minimalis dibandingkan dengan teknologi arus
utama, yang pada umumnya beremisi banyak limbah dan mencemari lingkungan.
Dengan
demikian teknologi tepat guna mempunyai kriteria yang dapat dikatan sebagai
TTG, yaitu:
1. Apabila
teknologi itu sebanyak mungkin mempergunakan sumber-sumber yang tersedia banyak
di suatu tempat.
2. Apabila
teknologi itu sesuai dengan keadaan ekonomi dan sosial masyarakat setempat.
3. Apabila
teknologi itu membantu memecahkan persoalan/ masalah yang sebenarnya dalam
masyarakat, bukan teknologi yang hanya bersemayam dikepala perencananya.
4. Suatu
yang harus diperhatikan bahwa, masalah-masalah pembangunan boleh jadi
memerlukan pemecahan yang unik dan khas, jadi teknologi-teknologi tersebut
tidak perlu dipindahkan ke negara-negara atau kedaerah lain dengan masalah
serupa. Apa yang sesuai disuatu tempat mungkin saja tidak cocok di lain tempat.
Maka dari itu tujuan TTG adalah melihat pemecahan-pemecahan terhadap
masalah-masalah tertentu dan menganjurkan mengapa hal itu sesuai.
2.2 Ciri-ciri
Teknologi Tepat Guna
Sebagaimana
telah dikemukakan pada kriteria dan syarat dan kesesuaian TTG, dapat
dikemukakan ciri-ciri yang cukup menggambarkan TTG (walaupun tidak berarti
sebagai batasan) adalah sebagai berikut:
1. Perbaikan
teknologi tradisional yang selama ini menjadi tulang punggung pertanian,
industri, pengubah energi, transportasi, kesehatan dan kesejahteraan masyarakat
di suatu tempat.
2. Biaya
investasi cukup rendah/ relatif murah.
3. Teknis
cukup sederhana dan mampu untuk dipelihara dan didukung oleh keterampilan
setempat.
4. Masyarakat
mengenal dan mampu mengatasi lingkungannya.
5. Cara
pendayagunaan sumber-sumber setempat termasuk sumber alam, energi, bahan secara
lebih baik dan optimal.
6. Alat
mandiri masyarakat dan mengurangi ketergantungan kepada pihak luar
(self-realiance motivated).
2.3 Manfaat
Teknologi Tepat Guna
Sebelum
berbicara mengenai manfaat dari TTG, maka ada sebuah proses yang harus
diketahui sebelum memperoleh manfaat dari TTG tersebut, yaitu penerapan
teknologi tepat guna tersebut. Penerapan TTG adalah sebuah usaha pembaharuan.
Meskipun pembaharuan itu tidak mencolok dan masih dalam jangkauan masyarakat,
tetapi harus diserasikan dengan keadaan sosial, ekonomi dan budaya masyarakat setempat
serta alam. Kalau tidak, maka usaha pembaharuan itu akan mendapat hambatan yang
dapat menggagalkan usaha pembaharuan tersebut.
Usaha
pembaharuan itu dirancang sedemikan rupa sehingga seluruh masyarakat merasa
bahwa pembaharuan adalah prakarsa mereka sendiri. Berarti di dalam pembaharuan
teknologi itu, terdapat minat dan semangat dalam masyarakat tersebut.
Banyak
orang keliru dalam berpendapat kalau orang membawa pompa bambu, biogas,
pengering dengan energi radiasi matahari sederhana kedesa, maka orang itu telah
menerapkan teknologi tepat guna. Membawa paket-paket teknologi sederhana
tersebut kesebuah desa belum dapat dikatakan sebagai penerapan teknologi tepat
guna, bahkan dapat menjerumuskan, apabila tidak disertai pendidikan kepada
masyarakat desa tersebut, bagaimana cara membuat dan memperbaiki alat tersebut.
Paling ideal penerapan teknologi tepat guna adalah teknologi yang telah ada
pada suatu masyarakat dan perbaikan itu ditujukan untuk memenuhi kebutuhan
masyarakat yang semakin meningkat.
Penerapan
TTG juga harus mempertimbangkan keadaan alam sekitar. Dapat diartikan bahwa
dampak lingkungan yang disebabkan penerapan Teknologi Tepat Guna (TTG) harus
lebih kecil dibandingkan pemakaian teknologi tradisional maupun teknologi maju.
Dengan demikian manfaat dari teknologi tepat guna itu dapat dirasakan oleh
masyarakat tersebut. Sebagai mana manfaat dari teknologi tepat guna adalah:
1. Dapat
memenuhi kebutuhan masyarakat yang makin hari makin meningkat, tentu hal itu di
barengi dengan kemampuan masyarakatnya yang mampu mengoperasionalkan dan
memanfaatkan TTG tersebut.
2. Teknologi
tepat guna mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui pemenuhan
kebutuhannya, pemecahan masalahnya dan penambahan hasil produksi yang makin
meningkat dari biasanya. Teknologi tersebut relatif mudah dipahami
mekanismenya, mudah dipelihara dan mudah diterapkan dalam kehidupan
sehari-hari. Masuknya teknologi baru tidak akan membebani masyarakat baik
mental (ketidakmampuan skill) maupun materiil (dapat menimbulkan beban biaya
yang tidak mampu dipenuhi masyarakat).
3. Teknologi
tepat guna dapat mempermudah dan mempersingkat waktu pekerjaan tenaga kesehatan
dan klien.
4. Masyarakat
mampu mempelajari, menerapkan, memelihara teknologi tepat guna tersebut.
5. Masyarakat
/ klien bisa lebih cepat ditangani oleh tenaga kesehatan.
6. Hasil
diagnosa akan lebih akurat, cepat, dan tepat
2.4 Fungsi
Teknologi Tepat Guna
Sebagai mana fungsi
dari teknologi tepat guna adalah:
1. Alat
kesehatan yang digunakan sesuai dengan kebutuhan masyarakat setempat.
2. Biaya
yang digunakan cukup rendah dan relatif murah.
3. Teknis
cukup sederhana dan mampu untuk dipelihara.
4. Mengurangi
kesalahan dalam mendiagnosis suatu penyakit.
2.5 Dampak
Teknologi Tepat Guna Dalam Kebidanan
a. Dampak
positif sebagai berikut:
1. Dengan
adanya teknologi tepat guna dalam kebidanan, maka masyarakat akan mendapat
kemudahan dalam menjaga kesehatan yang lebih efisien dan efektif.
2. Teknologi
yang ada, dapat membuat kegiatan khususnya di dalam kebidanan akan lebih
sederhana dan mudah
b. Dampak
negatif sebagai berikut :
1. Jika
penggunaannya teknologi tepat guna tidak sesuai dengan lingkup yang memerlukan
maka itu akan sia-sia. Contoh penggunaan USG di daerah pedalaman, disana tidak
orang yang mengelolanya dan tidak sesuai dengan kebudayaan masyarakat
disana.
2. Dengan
ketidaktepatan penggunaan alat tersebut maka akan berdampak buruk terhadap
pasien. Contoh : penggunaan USG pada pasien dengan cara-cara yang tidak tepat.
3. Penggunaan
teknologi pada daerah pedalaman dengan tenaga yang tidak ahli akan menimbulkan
resiko terhadap pasien.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Teknologi
Tepat Guna merupakan teknologi yang telah dikembangkan secara tradisional dan
proses pengenalannya banyak ditentukan oleh keadaan lingkungan dan mata
pencaharian pokok masyarakat setempat.
Sebelum
menggunakan TTG, terlebih dahulu kita lakukan penerapan dari TTG tersebut
kepada masyarakat. Dengan adanya penerapan ini di harapkan masyarakatnya
berubah dan mengerti tentang manfaat TTG dan mampu menggunakan TTG tersebut
dengan sebaik mungki. Sehingga penggunaa dari TTG tersebut bermanfaat bagi
masyarakat, yaitu dapat memenuhi kebutuhan individu atau masyarakat
karena kebutuhan masyarakat semakin hari semakin meningkat.
3.2 Saran
Teknologi
tepat guna apabila dimanfaatkan dengan baik maka akan memeperoleh hasil yang
bermanfaat untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.
DAFTAR PUSTAKA
Aini
Djamal Zoere, 1996, Prinsip-Prinsip Ekologi. Ekosistem, Lingkungan dan
Pelestariannya, Jakarta: PT. Bumi Aksara
Aini Djamal Zoere,
Prinsip-Prinsip Ekologi. Ekosistem, Lingkungan dan Pelestariannya, (Jakarta:
PT. Bumi Aksara, 1996), h.10
http://arifh.blogdetik.com
http://balitbang.sumutprov.go.id
http://fujimori94.blogspot.com/2013/05/teknologi-tepat-guna.html
http://m-haritsyah.blogspot.com/2012/07/pengertian-teknologi-tepat-guna-ttg.html
Kasmer. 2007.
Kewirausaan, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada
Slamet
Soemirat Juli, 1994, Kesehatan Lingkungan, Yogyakarta: Gajah Mada University
Press
Slamet Soemirat Juli, ibid,h.56
Slamet Soemirat Juli,
Kesehatan Lingkungan, (Yogyakarta: Gajah Mada University Press, 1994), h.53
BAB I
PEMBAHASAN
A. Pengertian Produk Teknologi Tepat Guna
Pada dasarnya Teknologi Tepat Guna
adalah teknologi yang memberikan tingkat pelayanan yang paling dapat diterima,
baik itu secara teknis, sosial dan lingkungan, dengan tingkat biaya yang paling
murah.
Namun perlu disesuaikan dengan kondisi
setempat, adakalanya diperlukan teknologi yang tidak murah bila memang sesuai
dengan kondisi setempat.
Sebelum membahas macam-macam teknologi
tepat guna, ada baiknya kita mengulas dulu bagaimana sih sehingga suatu
teknologi dikatakan tepat guna.
Dalam rangka meningkatkan sistem usaha
pembangunan masyarakat supaya lebih produktif dan efisien, diperlukan
teknologi. Pengenalan teknologi yang telah berkembang di dalam masyarakat
adalah teknologi yang telah dikembangkan secara tradisional, atau yang dikenal
dengan "teknologi tepat guna" atau teknologi sederhana dan proses
pengenalannya banyak ditentukan oleh keadaan lingkungan dan mata pencaharian
pokok masyarakat tertentu.
Pertumbuhan dan perkembangan teknologi,
ditentukan oleh kondisi dan tingkat isolasi dan keterbukaan masyarakat serta
tingkat pertumbuhan kehidupan sosial ekonomi masyarakat tersebut. Untuk
memperkenalkan teknologi tepat guna perlu disesuaikan dengan kebutuhan, yaitu
kebutuhan yang berorientasi kepada keadaan lingkungan geografis atau propesi
kehidupan masyarakat yang bersangkutan. Teknologi yang demikian itu merupakan
barang baru bagi masyarakat dan perlu dimanfaatkan dan diketahui oleh
masyarakat tentang nilai dan kegunaannya. Teknologi tersebut merupakan faktor
ekstern dan diperkenalkan dengan maksud agar masyarakatyang bersangkutan dapat
merubah kebiasaan tradisional dalam proses pembangunan atau peningkatan
kesejahteraan masyarakat.
Istilah teknologi tepat guna mulai
muncul menyusul krisis
minyak 1973 dan pergerakan lingkungan pada dasawarsa 1970-an. Istilah ini
biasanya digunakan di dalam dua wilayah: memanfaatkan teknologi paling efektif
untuk menjawab kebutuhan daerah pengembangan, dan memanfaatkan teknologi yang
ramah lingkungan dan ramah sosial di negara maju.
TTG merupakan alih bahasa secara cukup
longgar dari “appropriate technology”, suatu pengertian yang mempunyai makna
tertentu, pada dasarnya, dilihat dari aspek teknis. Perujudan TTG banyak
ditemukan dalam bentuk teknologi tradisional yang dipraktekkan oleh masyarakat
berpenghasilan rendah. Masyarakat tersebut, kecil sekali peluang memiliki
kesempatan memakai teknologi maju dan efisien, yang merupakan pola teknologi
dari masyarakat maju/industri. Secara teknis TTG merupakan jembatan antara
teknologi tradisional dan teknologi maju. Oleh karena itu aspek-aspek
sosio-kultural dan ekonomi juga merupakan dimensi yang harus diperhitungkan dalam
mengelola TTG.
Pengenalan teknologi semacam TTG,
dihadapkan kepada beragam nama, tergantung pada dimensi yang dicakupnya
seperti: teknologi tepat, teknologi pedesaan, teknologi madya (intermediate),
teknologi biaya rendah (low cost technology), teknologi padat karya (labour
intensive technology) dan lain-lain. Kiranya tidak perlu diperdebatkan tentang
pengertian sematik, mengingat selera berbeda-beda. Pengertian yang terkandung
dan tersirat pada terminologi berbagai TTG di atas kiranya sudah cukup jelas.
Teknologi tepat guna adalah ada sebuah
gerakan idelogis (termasuk manifestasinya) yang awalnya diartikulasikan sebagai
intermediate technology oleh seorang ekonom bernama Dr. Ernst Friedrich
"Fritz" Schumacher dalam karyanya yang berpengaruh, Small is
Beautifull. Walaupun nuansa pemahaman dari teknologi tepat guna sangat beragam
di antara banyak bidang ilmu dan penerapannya, teknologi tepat guna umumnya
dikenal sebagai pilihan teknologi beserta aplikasinya yang mempunyai
karakteristik terdesentralisasi, berskala relatif kecil, padat karya, hemat
energi, dan terkait erat dengan kondisi lokal. Secara umum, dapat dikatakan
bahwa teknologi tepat guna adalah teknologi yang dirancang bagi suatu masyarakat tertentu
agar dapat disesuaikan dengan aspek-aspek lingkungan, keetisan, kebudayaan,
sosial, politik, dan ekonomi masyarakat yang bersangkutan. Dari tujuan yang
dikehendaki, teknologi tepat guna haruslah menerapkan metode yang hemat sumber
daya, mudah dirawat, dan berdampak polutif seminimal mungkin dibandingkan
dengan teknologi arus utama, yang pada umumnya beremisi banyak limbah dan
mencemari lingkungan. Baik Schumacher maupun banyak pendukung teknologi tepat
guna pada masa modern juga menekankan bahwa teknologi tepat guna adalah
teknologi yang berbasiskan pada manusia penggunanya.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
DEFINISI TEPAT GUNA
Indonesia sangat kaya karena memiliki
potensi sumber daya alam yang sangat melimpah, apabila kekayaan
tersebutdikelola dengan baik dan benar, maka Indonesia akan menjadi negara yang
berdaulat dan disegani oleh dunia. Untukpengelolaan sumberdaya alam tersebut
diperlukan penguasaan di bidang teknologi.
Teknologi Tepat Guna merupakan pilihan
yang tepat untuk memberikan kesempatan yang merata kepada masyarakatdalam
memanfaatkan potensi sumberdaya alam tersebut, karenanya perlu ada upaya yang
maksimal agar masyarakatdapat mengetahui, menguasai dan memanfaatkan teknologi
tepat guna dalam kegiatan produktifnya sehari hari.
Gelar Teknologi Tepat Guna Nasional
merupakan salah satu upaya strategis dalam penyebaran dan pemerataaninformasi
teknologi yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat, dapat menjawab permasalahan
masyarakat, tidakmerusak lingkungan dan dapat dimanfaatkan oleh masyarakat
secara mudah serta menghasilkan nilai tambah dariaspek ekonomi dan aspek
lingkungan hidup.
B. Tujuan Teknologi Tepat Guna
Dari tujuan yang dikehendaki, teknologi
tepat guna haruslah menerapkan metode yang hemat sumber daya, mudah dirawat,
dan berdampak polutif minimalis dibandingkan dengan teknologi arus utama, yang
pada umumnya beremisi banyak limbah dan mencemari lingkungan. Secara garis
besar Teknologi tepat guna juga harus bisa membantu meningkatkan kualitas
kehidupan, selain itu membantu masyarakat untuk menjaga tanah serta
lingkungannya demi perkembangan menuju masa depan yang berkelanjutan. Ini juga
akan meningkatkan kualitas lingkungan dunia.
C.
Manfaat Teknologi Tepat Guna
Sebelum berbicara mengenai manfaat dari
TTG, maka ada sebuah proses yang harus diketahui sebelum memperoleh manfaat
dari TTG tersebut, yaitu penerapan teknologi tepat guna tersebut. Penerapan TTG
adalah sebuah usaha pembaharuan. Meskipun pembaharuan itu tidak mencolok dan
masih dalam jangkauan masyarakat, tetapi harus diserasikan dengan keadaan
sosial, ekonomi dan budaya masyarakat setempat serta alam. Kalau tidak, maka
usaha pembaharuan itu akan mendapat hambatan yang dapat menggagalkan usaha
pembaharuan tersebut.
Usaha pembaharuan itu dirancang
sedemikan rupa sehingga seluruh masyarakat merasa bahwa pembaharuan adalah
prakarsa mereka sendiri. Berarti di dalam pembaharuan teknologi itu, terdapat
minat dan semangat dalam masyarakat tersebut.
Banyak orang keliru dalam berpendapat
kalau orang membawa pompa bambu, biogas, pengering dengan energi radiasi
matahari sederhana kedesa, maka orang itu telah menerapkan teknologi tepat
guna. Membawa paket-paket teknologi sederhana tersebut kesebuah desa belum
dapat dikatakan sebagai penerapan teknologi tepat guna, bahkan dapat
menjerumuskan, apabila tidak disertai pendidikan kepada masyarakat desa
tersebut, bagaimana cara membuat dan memperbaiki alat tersebut. Paling ideal
penerapan teknologi tepat guna adalah teknologi yang telah ada pada suatu
masyarakat dan perbaikan itu ditujukan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat yang
semakin meningkat.
Penerapan TTG juga harus
mempertimbangkan keadaan alam sekitar. Dapat diartikan bahwa dampak lingkungan
yang disebabkan penerapan Teknologi Tepat Guna (TTG) harus lebih kecil
dibandingkan pemakaian teknologi tradisional maupun teknologi maju. Dengan
demikian manfaat dari teknologi tepat guna itu dapat dirasakan oleh masyarakat
tersebut.
D.
Ciri-ciri Teknologi Tepat Guna
Sebagaimana telah dikemukakan pada kriteria dan syarat dan kesesuaian TTG,
dapat dikemukakan ciri-ciri yang cukup menggambarkan TTG (walaupun tidak
berarti sebagai batasan) adalah sebagai berikut:
1. Perbaikan teknologi tradisional yang selama ini menjadi tulang punggung
pertanian, industri, pengubah energi, transportasi, kesehatan dan kesejahteraan
masyarakat di suatu tempat.
2. Biaya investasi cukup rendah/ relatif murah.
3. Teknis cukup sederhana dan mampu untuk dipelihara dan didukung oleh keterampilan
setempat.
4. Masyarakat mengenal dan mampu mengatasi lingkungannya.
5. Cara pendayagunaan sumber-sumber setempat termasuk sumber alam, energi,
bahan secara lebih baik dan optimal.
6. Alat mandiri masyarakat dan mengurangi ketergantungan kepada pihak luar
(self-realiance motivated).
E. Penerapan Teknologi Tepat Guna
Penerapan TTG adalah sebuah usaha
pembaruan. Meskipun pembaharuan itu tidak mencolok dan masih dalam jangkauan
masyarakat, tetapi harus diserasikan dengan keadaan sosial, ekonomi dan budaya
masyarakat setempat serta alam. Kalau tidak, maka usaha pembaharuan itu akan
mendapat hambatan yang dapat menggagalkan usaha permbaharuan tersebut.
Usaha pembaharuan itu dirancang
sedemikan rupa sehingga seluruh masyarakat merasa bahwa pembaharuan adalah
prakarsa mereka sendiri. Berarti di dalam pembaharuan teknologi itu, terdapat
minat dan semangat dalam masyarakat tersebut.
Banyak orang keliru sangaka: kalau orang
membawa pompa bambu, biogas, pengering dengan energi radiasi matahari sederhana
kedesa, maka orang itu telah menerapkan teknologi tepat guna. Membawa
paket-paket teknologi sederhana tersebut kesebuah dasa belum dapat dikatakan
sebagai penerapan teknologi tepat guna, bahkan dapat menjerumuskan, apabila
tidak disertai pendidikan kepada masyarakat desa tersebut, bagaimana cara
membuat dan memperbaiki alat tersebut. Paling ideal penerapan teknologi tepat
guna adalah teknologi yang telah ada pada suatu masyarakat dan perbaikan itu
ditujukan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat yang semakin meningkat
Penerapan TTG juga harus
mempertimbangkan keadaan alam sekitar. Dapat diartikan bahwa dampak lingkungan
yang disebabkan penerapan Teknologi Tepat Guna (TTG) harus lebih kecil
dibandingkan pemakaian teknologi tradisional maupun teknologi maju.
F.
Fungsi Teknologi Tepat Guna
Sebagai mana fungsi dari teknologi tepat guna adalah:
1. Alat kesehatan yang digunakan sesuai dengan kebutuhan masyarakat setempat.
2. Biaya yang digunakan cukup rendah dan relatif murah.
3. Teknis cukup sederhana dan mampu untuk dipelihara.
4. Mengurangi kesalahan dalam mendiagnosis suatu penyakit.
G. Syarat Tepat Guna
Teknologi diciptakan sebaiknya bisa
langsung diaplikasikan untuk menunjang kerja manusia, sedangkan yang dimaksud
tepat guna adalah produk teknologi yang berguna sesuai dengan kebutuhan
pengguna.
Adapun persyaratan teknologi tepat guna
adalah: dapat dimanfaatkan oleh masyarakat setempat; merupakan hasil rekayasa
praktis yang mudah diterapkan; efektif dan efisien; ekonomis dan
pemeliharaannya mudah; memanfaatkan sumber daya yang ada; mudah dioperasikan
oleh pemakai; dibuat sesuai kebutuhan; dan mudah dikembangkan.
H.
Macam-Macam Teknologi Tepat Guna
Manusia dikaruniai akal dan otak. Dengan
keduanya manusia bisa membuat berbagai alat canggih sebagai penunjang
kehidupannya. Berikut ini adalah contoh berbagai teknologi tepat guna yang
digunakan pada segala sektor aktivitas manusia:
1. Sektor Pertanian
Sektor pertanian tak lepas dari pengaruh
teknologi modern. Mengapa demikian? Karena pertanian berkaitan dengan hajat
hidup orang banyak, yakni bahan makanan.
Pertanian sudah menjadi bagian dari
industri besar, jadi harus dieksplorasi secara maksimal. Maka diciptakanlah
berbagai macam produk teknologi yang tepat guna, untuk mengoptimalkan
eksplorasi pangan.
2. Sektor Usaha Kecil
Pada sektor usaha menengah pun tak luput
dari sentuhan teknologi dalam proses produksinya. Misalnya pada industri
pembuatan keripik singkong, ada pengusaha yang telah menggunakan mesin pemotong
singkong, sehingga hasil produksinya lebih banyak.
3. Bidang Kedokteran
Bidang kedokteran/medis sudah lama
menggunakan teknologi canggih guna membantu menyelamatkan hidup manusia. Ada
banyak teknologi bersifat tepat guna yang digunakan oleh dokter untuk
mendiagnosa penyakit atau membantu proses operasi.
4. Pengolahan Sampah
Pengelolaan sampah merupakan masalah
klasik yang sering terjadi pada daerah perkotaan. Laju pertumbuhan penduduk
yang tinggi selalu berbanding lurus dengan tingkat konsumsi dan aktivitas
masyarakat, menyebabkan jumlah sampah yang dihasilkan juga semakin tinggi.
Dengan teknologi tepat guna tentunya sampah dapat dikelola dengan baik.
Pengelolaan sampah kota yang saat ini
banyak diterapkan di beberapa kota di Indonesia masih terbatas pada sistem 3P
(Pengumpulan, Pengangkutan, dan Pembuangan).
Sampah dikumpulkan dari sumbernya,
kemudian diangkut ke Tempat Pembuangan Sementara (TPS) dan akhirnya dibuang ke
Tempat Pembuangan Akhir (TPA). Fungsi TPA semestinya bukan hanya merupakan
tempat pembuangan akhir saja, tetapi dapat menjadi tempat pengelolaan sampah
yang dapat mengolah sampah sehingga menghasilkan nilai tambah.
Macam-macam teknologi tepat guna bidang
persampahan, diantaranya:
§ Pengomposan sampah organik dapur (sampah
basah) dengan komposter rumah tangga secara individual atau komunal, yang
tertanam maupun tidak tertanam, dengan komposter pot, komposter karung,
§ Pengomposan sampah organik rumah
tangga dengan pengembangbiakan cacing tanah,
§ Pengomposan skala lingkungan,
§ Daur ulang sampah plastik lembaran
(kresek) – peletasi
Salah satunya yang saat ini paling anyar
dan sedang dikembangkan adalah mengkonversi sampah plastik menjadi BBM setara
solar dan premium. Sistem kerja yang digunakan dengan pirolisis, sampah plastik
dipanaskan dengan suhu diatas 300 C sehingga menjadi uap dan didinginkan oleh
fluida cair untuk mendapatkan hasil minyaknya.
Penanganan dan pengelolaan sampah
tentunya akan semakin kompleks dan rumit dengan semakin kompleksnya jenis
maupun komposisi sampah.
BAB II
PENUTUP
A. Kesimpulan
Teknologi Tepat Guna merupakan teknologi
yang telah dikembangkan secara tradisional dan proses pengenalannya banyak
ditentukan oleh keadaan lingkungan dan mata pencaharian pokok masyarakat
setempat.
Sebelum menggunakan TTG, terlebih dahulu
kita lakukan penerapan dari TTG tersebut kepada masyarakat. Dengan adanya
penerapan ini di harapkan masyarakatnya berubah dan mengerti tentang manfaat
TTG dan mampu menggunakan TTG tersebut dengan sebaik mungki. Sehingga penggunaa
dari TTG tersebut bermanfaat bagi masyarakat, yaitu dapat memenuhi kebutuhan
individu atau masyarakat karena kebutuhan masyarakat semakin hari semakin
meningkat.
B.
Saran
Teknologi tepat guna apabila
dimanfaatkan dengan baik maka akan memeperoleh hasil yang bermanfaat untuk
memenuhi kebutuhan masyarakat. Penerapan TTG juga harus mempertimbangkan
keadaan alam sekitar. Dapat diartikan bahwa dampak lingkungan yang disebabkan
penerapan Teknologi Tepat Guna (TTG) harus lebih kecil dibandingkan pemakaian
teknologi tradisional maupun teknologi maju.
Posting Komentar