MENENTUKAN LOKASI INDUSTRI ATAS DASAR BAHAN BAKU, PASAR, BIAYA TRANSFORTASI , TENAGA KERJA, MODAL, TEKNOLOGI, PERATURAH, DAN LINGKUNGAN.
Tujuan utama
penentuan suatu lokasi industri yaitu untuk memperbesar keuntungan dengan jalan
menekan biaya masukan. Contoh biaya masukan antara lain bahan baku, biaya
tenaga kerja, biaya sumber tenaga, dan biaya transportasi. Pasar merupakan
factor penentu bagi besar kecilnya jumlah barang atau produk yang terjual. Atas
dasar hal-hal tersebut, setiap industri cenderung menempati lokasi yang
mendatangkan keuntungan yang sebanyak-banyaknya. Penentuan lokasi industri
mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut.
1. Dekat
dengan bahan baku
Bila industri tersebut
menggunakan bahan baku yang mudah rusak atau tidak tahan lama, atau yang
volumenya besar dan bobotnya berat.
2. Dekat
dengan pasar
Bila produksinya
merupakan suatu barang yang modelnya cepat berubah.
3. Dekat
dengan sumber tenaga (power plant)
Bila persentase biaya
sumber tenaga lebih besar dibandingkan dengan biaya lainnya.
4. Dekat
dengan sumber tenaga kerja
Bila persentase biaya tenaga kerja
lebih besar dibandingkan dengan biaya lainnya.
1. Lokasi
industri dekat bahan baku
Industri- industry dengan komoditas
tertentu akan lebih menguntungkan apabila dekat dengan bahan baku. Lalu apa
saja hal-hal yang harus dipertimbangkan? Industri harus didirikan dekat bahan
baku, jika:
a. Bahan
baku yang digunakan mudah rusak.
b. Pengangkutan
barang jadi lebih murah jika dibandingkan pengangkutan bahan baku.
c. Bahan
baku yang digunakan lebih berat daripada produk yang dihasilkan.
Suatu
industri yang penempatannya memilih lokasi di dekat terdapatnya bahan baku
perlu mempertimbangkan pula sifat dan bentuk bahan baku. Bahan baku ditinjau dari
asalnya dibedakan menjadi empat macam.
a. Bahan
baku yang berasal dari barang galian, misalnya emas, perak, tembaga, besi,
minyak, batu bara, dan gas.
b. Bahan
baku yang berasal dari bahan setengah jadi, yang kedudukannya merupakan barang
hasil olahan industri manufaktur hulu atau barang lain yang dianggap sebagai
bahan baku dari industri manufaktur hilir. Barang ini dapat berupa suku cadang
atau lainnya, seperti kain untuk industri pakaian.
c. Bahn
baku berasal dari hasil pertanian dalam arti luas, misalnyapertanian bahan
pangan, perkebunan, peternakan, perikanan, dan hasil hutan budidaya.
d. Bahan
baku berasal dari hasil alam, yang meliputi flora dan fauna. Bahan baku yang
berasal dari flora ialah hasil dari tumbuhan-tumbuhan yang umumnya terdapat di
hutan, semak, dan belukar. Bahan baku yang berasal dari fauna dapat diperoleh
hewan yang hidup di darat , air tawar, maupun air laut.
Untuk
industri yang mengolah bahan baku yang mudah rusak dan tidak tahan lama serta
volumenya besar dan bobotnya relatif berat, lokasi industri tersebut harus
dekat dengan tempat terdapatnya bahan baku. Contoh yang cukup terkenal ialah
industry pengalengan susu, buah-buahan, daging, sayuran, ikan, penggergajian
kayu, dan industri perkayua lainnya.
Hal-hal
yang perlu diperhatikan dalam mengkaji bahan baku tersebut ialah:
a. Jenis
bahan baku atau barang setengah jadi
b. Jumlah
dan kualitas bahan baku
c. Persebaran
asal bahan baku
d. Potensi
bahan baku untuk masa yang akan dating
2. Lokasi
industri berdasarkan pasar
Dalam mendirikan industri, pasar
perlu dipertimbangankan dengan seksama. Pasar yang dimaksud adalah konsumen
atau orang yang akan menggunakan produksi dari suatu industri. Kadang-kadang
untuk industri tertentu, daya tarik pasar lebih penting daripada daya tarik
lokasi bahan baku. Lalu, industri jenis apa yang harus berorientasi pada pasar?
Industri akan berlokasi dekat dengan pasar, jika:
1. Produksi
yang dihasilkan lebih berat dibandingkan dengan bahan baku.
2. Bahan
baku yang digunakan tidak mudah rusak.
3. Wilayah
pasar luas.
4. Produksi
yang dihasilkan lebih mudah rusak setelah pengolahan (contohnya industri roti
yang hasil produksinya lebih mudah rusak dibandingkan gandum).
5. Gengsi
lebih dipentingkan, misalnya industry periklanan (adversiting)
Industri
dengan cara penempatannya memperhatikan lokasi pasar umumnya industri yang
memproduksi barang-barang yang modelnya selalu berubah. Perubahan model ini
banyak di pengaruhi oleh reklame atau iklan yang ditayangkan di media cetak dan
media televisi. Contohnya, industri-industri pakaian, sepatu, tas, dan
perhiasan.
Dengan memperhatikan hal-hal tersebut di
atas, industri yang produksinya akan mengalami perubahan sesuai dengan selera
pasar sebaiknya ditempatkan dekat dengan konsentrasi penduduk.
Hal yang perlu diperhatikan dalam industri
ini adalah tingkat permintaan terhadap barang hasil produksi yang dipengaruhi
oleh faktor-faktor sebagai berikut:
a. Penduduk
(jumlah, komposisi, umur, dan kepadatan penduduk).
b. Pendapatan
(jumlah, distribusi, pertumbuhan, dan elastisitas permintaan barang-barang
tertentu)
c. Karakteristik
konsumen (sifat konsumtif atau hemat). Misalnya, penggunaan pisau cukur dapat
berulang kali atau sekali pakai.
d. Persaingan
produsen dalam mencari pasar konsumen.
e. Permintaan
untuk masa yang akan dating.
3. Lokasi
industri berorientasi biaya trasportasi
Tranportasi
sangat diperlukan dalam industri. Industri yang lokasinya berorientasi pada
biaya angkut, berarti bahwa sedapat mungkin lokasi industri berada di daerah
yang lancer transportasinya. Kelancaran transportasi tersebut sangat penting
dengan tujuan untuk mendatangkan bahan baku, dan memasarkan hasil produksi
dengan cepat dan tepat waktu.
Besar
kecil biaya transportasi dipengaruhi oleh faktor jarak, tempat, keamanan, jenis
barang yang diangkut, dan volume barang. Besarnya biaya angkut perlu
diperhitungkan dalam pendirian industry.
4. Lokasi
industri berorientasi pada tenaga kerja
Dalam
kelancaran industri, orientasi tenaga kerja perlu juga dipikirkan secara masak.
Dalam usaha industri, kalau terlalu besar ongkos tenaga kerja/buruh, maa
industri akan jatuh. Faktor lokasi industri yang perlu dipertimbangkan adalah
daerah yang terdapat banyak tenaga kerja siap kerja. Industri yang demikian
adalah industri yang banyak membutuhkan tenaga kerja. Contoh industri dengan
orientasi tenaga kerja antara lain.
a. Perusahaan
batik keris lokasinya tepat didirikan di solo karena mudah mendapat tenaga
kerja yang ahli dalam bidang membatik.
b. Pabrik
jamu air mancur lokasinya tepat di Wonogiri, karena mudah mendapat tenaga kerja
murah.
c. Industri
mebel di Jepara, karena di Jepara banyak tenaga kerja yang ahli membuat
ukir-ukiran.
5. Lokasi
industri berorientasi pada modal dan teknologi
Lokasi industri perlu memperhitungkan
besarnya modal yang dibutuhkan dalam proses produksi. Di samping itu perlu
memiliki teknologi yang menjadikan industri lebih efisien. Dalam teknologi juga
dipertimbangkan sumber tenaga yang paling tepat digunakan.
Sumber
tenaga didalam industri meliputi:
a. Tenaga
hewan.
b. Tenaga
angin.
c. Tenaga
air.
d. Tenaga
panas bumi.
e. Tenaga
panas matahari
f. Tenaga
uap.
g. Tenaga
listrik
6. Lokasi
industri berdasarkan pertimbangan peraturan dan lingkungan.
Dalam
kaitan ini pemerintah menetapkan peraturan pemerintah No.51 Tahun 1993 tentang
pelaksanaan Analisis mengenai dampak lingkungan (AMDAL). Peraturan tersebut
menjelakan bahwa pendirian industri yang mungkin mempunyai dampak terhadap
lingkungan harus melakukan telaah lingkungan. Hasil telaah lingkungan
dituangkan dalam penyajian informasi lingkungan (PIL).
MENGIDENTIFIKASI
FAKTORPENYEBAB GEJALA AGLOMERASI INDUSTRI
1. Pengertian
aglomerasi industri.
Aglomerasi
yaitu pemusatan industri di suatu kawasan tertentu dengan tujuan agar
pengelolaannya dapat optimal. Gejala aglomerasi industry itu disebabkan karena
hal-hal berikut.
a. Pesaingan
industri yang semakin hebat dan semakin banyak.
b. Pelaksanaan
segala bentuk efisiensi dalam penyelenggaraan industri.
c. Peningkatan
produktivitas hasil industri dan mutu produksi.
d. Pemberian
kemudahan bagi kegiatan industri.
e. Kemudahan
control dalam hubungan tenaga kerja, bahan baku, dan pemasaran.
f. Persiapan
menyongsong perdagangan bebas di kawasan asia pasifik yang dimulai tahun 2020.
g. Pemerataan
lokasi industri sesuai dengan jumlah secara tepat dan berdaya guna serta
menyediakan fasilitas kegiatan industri yang berwawasan lingkungan.
·
Semen : Palembang, cibinong, Yogyakarta,
gresik dan makasar.
·
Pupuk : padang, cikampek, gresik.
·
Lalang minyak : dumar, palju, malang,
balik papan.
·
Gas alam cair : aron, bontang.
·
Baja : Cirebon
·
Pesawat terbang : banaung
·
Gula : lampung, tegal, Yogyakarta ,
gresik.
Karena sesuatu dengan hasil
perkebunan perindustrian perkembangan yang ada didaerah tersebut.
Posting Komentar