KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa
atas segala limpahan Rahmat, Inayah, Taufik dan Hinayahnya sehingga kami dapat
menyelesaikan penyusunan makalah ini dalam bentuk maupun isinya yang sangat
sederhana.
Semoga makalah ini dapat dipergunakan
sebagai salah satu acuan, petunjuk maupun pedoman bagi pembaca dalam mata
pelajaran Biologi
Harapan kami semoga makalah ini membantu
menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca, sehingga saya dapat
memperbaiki bentuk maupun isi makalah ini sehingga kedepannya dapat lebih baik.
Makalah ini kami akui masih banyak
kekurangan karena pengalaman yang saya miliki sangat kurang. Oleh kerena itu kami
harapkan kepada para pembaca untuk memberikan masukan-masukan yang bersifat
membangun untuk kesempurnaan makalah ini.
Limbang Jaya,
Agustus 2016
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dalam kehidupan sehari-hari banyak ibu-ibu
rumah tangga yang menanak nasi. Sebelum nasi dimasak kebanyak ibu rumah tangga
membersihkan beras dengan cara mencucinya terlebih dahulu terkadang hasil dari
air cucian beras itu mereka siram ke tanaman anggrek katanya membuat tanaman
menjadi subur. Dalam hal ini kebanyak orang malah tidak memeperdulikan hal itu
sehingga ketika mencuci beras air cuciannya mereka buang ke saluran air hal itu
disebabakan karena air tersebut tidak memberikan manfaat bagi lingkungan.
Masyarakat kurang mengetahui apa yang
terkandung didalam air cucian beras sehingga mereka meremehkan manfaat dari air
cucian beras, selain itu juga untuk tumbuh dan berkembangnya tanmanan
dibutuhkan nutrisi sebagai penunjangnya karena dengan adanya nutrisi tumbuhan
bisa tumbuh dan berkembang lebih cepat dibandingkan dengan tanaman yang
nutrisinya tidak terpenuhi.
Oleh sebab itu saya ingin mengetahui kandungan
nutrisi yang terdapat di air cucian beras dan apakah mempengaruhi dalam
pertumbuhan dan perkembangan suatu tanaman serta bagaimana manfaanya terhadap
lingkungan.
1.2 Rumusan Masalah
a. Bagaimana
pengaruh pemberian air cucian beras terhadap
perkecambahan tanaman kacang hijau?
b. Kandungan
apa yang terdapat didalam air cucian beras?
1.3 Tujuan
a. Mengetahui pengaruh konsentrasi air
cucian beras terhadap perkecambahan tanaman kacang hijau?
b. Mengetahui Kandungan apa yang terdapat
didalam air cucian beras?
1.4 Kegunaan Penelitian
a. Dapat
memberikan informasi yang berkaitan dengan pengaruh konsentrasi air
cucian beras terhadap pertumbuhan tanaman kacang
hijau.
b. Dapat
menambah informasi tentang Kandungan apa yang terdapat didalam air cucian
beras.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. PERKECAMBAHAN BIJI DAN DORMANSI
Biji merupakan komponen vital dari diet dunia. Biji
gandum sendiri, yang mana terdiri dari 90% semua biji yang dibudidayakan. Perkecambahan
termasuk proses dimana dimulainya dengan proses imbibisi air oleh dorman,
biasanya kering, biji dan berakhir dengan proses elongasi dari axis embrionik
(H. Lambers et al., 2008).
Kacang Hijau
Klasifikasi
Kingdom
: Plantae
Subkingdom :Tracheobionta)
Super Divisi :
Spermatophyta
Divisi
: Magnoliophyta
Kelas
: Magnoliopsida
Sub
Kelas : Rosidae
Ordo
: Fabales
Genus
: Phaseolus
Spesies
: Phaseolus radiates
B. PROSES
PERKECAMBAHAN BIJI
Perkecambahan adalah proses ketika bagian dari
embrio, biasanya radikula, memasuki kulit biji dan mungkin berproses dengan air
dan O2 dan pada temperatur yang stabil. Dormansi didefinisikan sebagai keadaan
dari biji dimana tidak memperbolehkan terjadinya perkecambahan, walaupun
kondisi untuk berkecambah sudah terpenuhi (Tempertur, air dan O2). Dormansi
secar efektif menunda proses perkecambahan. Keadaan diperlukan untuk memecah
dormansi dan mengijinkan permintaan akan perkecambahan sering agak berbeda dari
yang keadaan yang menguntungkan untuk tumbuh atau bertahan hidup dari tingkat
kehidupan autotropik dari tanaman
Penyerapan air
Masuk air secara imbibisi dan osmosisKulit biji
Pengembangan embrio dan endosperm Kulit biji pecah, radikal keluar
Pencernaan
Merupakan proses
terjadinya pemecahan zat atau senyawa bermolekul besar dan kompleks menjadi
senyawa bermolekul lebih kecil, sederhana, larut dalam air dan dapat diangkut
melalui membran dan dinding sel.
Makanan
cadangan utama pada biji yaitu pati, hemiselulosa, lemak, protein:tidak larut
dalam air atau berupa senyawa koloid terdapat dalam jumlah besar pada endosperm
dan kotiledon
merupakan senyawa kompleks bermolekul
besartidak dapat diangkut (immobile)
ke daerah yang memerlukan embrionikaksis.
Proses pencenaan dibantu oleh
enzimsenyawa organik yang diproduksi oleh
sel hidup berupa protein merupakan
katalisator organic
fungsi pokok:
* enzim amilase merubah pati dan hemiselulosa
menjadi gula
* enzim protease merubah protein menjadi asam amino
* enzim lipase merubah lemak menjadi asam lemak dan
gliserin
aktivasi enzim dilakukan oleh air setelah
terjadinya imbibisi
enzim yang telah diaktivasi masuk ke dalam
endosperm atau kotiledon untuk mencerna cadangan makanan
Pengangkutan zat
makanan
Hasil pencernaan diangkut dari jaringan
penyimpanan makanan menuju titik-titik tumbuh pada embrionik axis, radicle dan
plumulae. Biji belum punya jaringan pengangkut, sehingga pengangkutan dilakukan
secara difusi atau osmosis dari satu sel hidup ke sel hidup lainnya
Asimilasi
Merupakan tahapan terakhir dalam penggunaan
cadangan makanan. Merupakan proses pembangunan kembali, misalnya protein yang
sudah dirombak menjadi asam amino disusun kembali menjadi protein baru. Tenaga
atau energi berasal dari proses pernapasan
Pernafasan
(Respirasi)
Merupakan proses perombakan makanan (karbohidrat)
menjadi senyawa lebih sederhana dengan membebaskan sejumlah tenaga. Pertama
kali terjadi pada embrionik axis setelah cadangan habis baru beralih ke
endosperm atau kotiledon. Aktivasi respirasi tertinggi adalah pada saat radicle
menembus kulit.
Pertumbuhan
Ada dua bentuk pertumbuhan embrionik axis:
Pembesaran sel-sel yang sudah ada, Pembentukan sel-sel yang baru pada
titik-titik tumbuh berdasarkan faktor penyebab, mekanisme dan bentuknya
A. AIR CUCIAN
BERAS
Komposisi kimia beras berbeda-beda tergantung pada
varietas dan cara pengolahannya. Selain sebagai sumber energi dan protein, beras
juga mengandung berbagai unsure mineral dan vitamin. Sebagian besar karbohidrat
beras adalah pati (85-90%) dan sebagian kecil adalah pentosan, selulosa,
hemiselulosa dan gula. Dengan demikian sifat fisikokimia beras terutama
ditentukan oleh sifat fisikokimia patinya.
Protein adalah komponen kedua terbesar dari
beras setelah pati. Sebagian besar (80%) protein beras merupakan fraksi yang
tidak larut dalam air yang disebut protein glutein. Dibandingkan dengan
biji-bijian lainnya, kualitas protein beras lebih baik karena mengandung
lisin-nya lebih tinggi. Lisin tetap merupakan asam amino pembatas yang utama
dalam beras meskipun jumlahnya sedikit. Adapun penjelas logis dan ilmiah
mengenai hal ini adalah karena air cucian beras mempunyai kandungan karbohidrat
yang tinggi. Karbohidrat bisa jadi perantara terbentuknya hormon auksin dan
giberelin. Dua jenis bahan yang banyak digunakan dalam zat perangsang tumbuh
(ZPT) buatan.Auksi bermanfaat untuk merangsang pertumbuhan pucuk dan kemunculan
tunas baru sedangkan giberelin berguna untuk merangsang pertumbuhan akar.
Aplikasi air cucian beras cukup dengan
menyiramnya ke media tanam misal tanah (http://pinginpintar.com/). Pupuk alternatif juga cukup banyak
digunakan untuk menyuburkan tanaman antara lain air rendaman teh dan air bekas
cucian ikan segar. Juga limbah sisa ikan segar yang tidak diberi pengawet
maupun tambahan bumbu. Semisal bagian tulang maupun kepalanya.Air bekas
akuarium atau kolam yang didapat saat menguran, juga bisa jadi alternatif lain
sebagai pupuk alami. Selain itu juga dapat dengan menggunakan pupuk kandang
(http://id.wikipedia.org/wiki_beras).
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Rancangan
Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian dengan
menggunakan tanAman kacang hijau.
Pengambilan data berdasarkan tinggi dari tanAman
kacang hijau
B. Waktu dan
Tempat Penelitian
Penelitian ini dilakukan mulai tanggal 21
Oktober sampai 27 Oktober 2014 di desa Jarin Kecamatan
Pademawu Kabupaten Pamekasan
C. Hipotesis
Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini
adalah:
1. Ada
pengaruh konsentrasi air cucian beras terhadap pertumbuhan tanaman kacang hijau
2. Tidak
Ada pengaruh konsentrasi air cucian beras terhadap pertumbuhan tanaman kacang
hijau
D. Populasi dan
Sampel
Pada penelitian ini, populasi yang digunakan adalah
seluruh tanaman kacang hijau Sedangkan sampel yang digunakan adalah
kacang hijau.
E. Variable
Penelitian
Macam variabel yang digunakan dalam penelitian ini
adalah:
1. Variabel bebas :
konsentrasi air cucian beras
2.Variabel kontrol: air biasa
F. Alat dan
Bahan
Alat-alat yang digunakan dalam penelitian kali ini
adalah:
·
Polybag
·
Penggaris
·
Rinjing
·
Gelas Aqua Bekas
·
Pipet
Bahan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu:
biji kacang hijau ,Tanah, Air cucian beras dan air
biasa
G. Prosedur Kerja
1. Menyiapkan
semua alat dan bahan yang diperlukan
2. Menyiapkan
biji kacang hijau
3. Menyiapkan
rinjing
4. Menyiapkan
5 polybag yang telah berisi tanah dengan perlakuan sebagai berikut :
I. Konsentrasi air biasa
II.
Konsentrasi air cucian beras 25 %
III. Konsentrasi
air cucian beras 50 %
IV. Konsentrasi
air cucian beras 75 %
V. Konsentrasi air cucian
beras 100 %
5. Menanam
bibit tanaman kedalam rinjing
6. Mendiamkannya
selama tiga hari
7. Menanam
kecamabah tanaman pada masing-masing polybag dimana setiap polybag diisi dengan
5 tanaman kacang hijau
8. Menyiram
tanaman pada masing-masing polybag dengan air cucian beras setiap hari
9. Mengamati
pertumbuhantinggi tanaman.kacang hijau
10. Pengambilan
data pengamatan dilakukan setiap 3 hari sekali selama 30 hari(satu
bulan.)
11. Setiap
perlakuan diulang 4 kali ulangan.
H. Teknik
Pengumpulan Data
Pengumpulan data pada penelitian ini dilakukan
dengan menghitung tinggi tanaman kacang hijau
BAB IV
PEMBAHASAN
Dari hasil pengamatan Konsentrasi air cucian beras
berpengaruh terhadap tinggi tanaman kacang hijau dimana konsentrasi air
cucian beras 100% memberikan rerata terbesar yaitu 1 cm, 4cm, 7cm, 10cm,
13cm, 15cm, 17 cm sedangkan untuk air reh yang pertama 2 cm, 3 cm, 5cm, 7cm,
10cm, 12cm, 14cm dan untuk air reh yang kedua yaitu : 1cm, 3cm, 5cm,
6cm, 8cm, 9cm, 11cm.
Hal
ini terbukti dengan pertambahan tinggi pada tanaman kacang hujau yang
disiram dengan konsentrasi air cucian beras 100% daripada kacang hujau
yang disiram dengan air reh pertama dan kedua.
Pertambahan
tinggi tanaman pada kacang hiaju ini di karena air cucian beras mempunyai
kandungan karbohidrat yang tinggi. Karbohidrat bisa jadi perantara terbentuknya
hormon auksin dan giberelin. Dua jenis bahan yang banyak digunakan dalam zat
perangsang tumbuh (ZPT) buatan. Hormon auksin tersebut kemudian dimanfaatkan
untuk merangsang pertumbuhan pucuk dan kemunculan tunas baru seperti
pertambahan jumlah daun sedangkan giberelin berguna untuk merangsang
pertumbuhan Akar (http://pinginpintar.com/).
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Air cucian beras menurut hasil penelitian
dan dasar teori yang ada dapat mempercepat pertumbuhan vegetatif pada tanaman.
Pertambahan tinggi tanaman pada kacang
hiaju ini di karena air cucian beras mempunyai kandungan karbohidrat yang
tinggi. Karbohidrat bisa jadi perantara terbentuknya hormon auksin dan
giberelin. Dua jenis bahan yang banyak digunakan dalam zat perangsang tumbuh
(ZPT) buatan. Hormon auksin tersebut kemudian dimanfaatkan untuk merangsang
pertumbuhan pucuk dan kemunculan tunas baru seperti pertambahan jumlah daun
sedangkan giberelin berguna untuk merangsang pertumbuhan Akar
B. Saran
Setelah mengetahui manfaat pada air cucian
beras diharapkan masyarakat mampu mengelola limbah menjadi lebih efektif agar
tidak terbuang sia-sia.
Posting Komentar