BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Ekosistem adalah suatu sistem
ekologi yang terbentuk oleh hubungan timbal balik tak terpisahkan antara makhluk
hidup dengan lingkungannya. Ekosistem bisa dikatakan juga suatu tatanan
kesatuan secara utuh dan menyeluruh antara segenap unsur lingkungan hidup yang
saling memengaruhi.
Ekosistem merupakan penggabungan
dari setiap unit biosistem yang melibatkan interaksi timbal balik antara
organisme dan lingkungan fisik sehingga aliran energi menuju kepada suatu
struktur biotik tertentu dan terjadi suatu siklus materi antara organisme dan
anorganisme. Matahari sebagai sumber dari semua energi yang ada.
Dalam ekosistem, organisme dalam
komunitas berkembang bersama-sama dengan lingkungan fisik sebagai suatu sistem.
Organisme akan beradaptasi dengan lingkungan fisik, sebaliknya organisme juga
memengaruhi lingkungan fisik untuk keperluan hidup. Pengertian ini didasarkan
pada Hipotesis Gaia, yaitu: "organisme, khususnya mikroorganisme,
bersama-sama dengan lingkungan fisik menghasilkan suatu sistem kontrol yang
menjaga keadaan di bumi cocok untuk kehidupan". Hal ini mengarah pada
kenyataan bahwa kandungan kimia atmosfer dan bumi sangat terkendali dan sangat
berbeda dengan planet lain dalam tata surya.
Kehadiran, kelimpahan dan
penyebaran suatu spesies dalam ekosistem ditentukan oleh tingkat ketersediaan
sumber daya serta kondisi faktor kimiawi dan fisis yang harus berada dalam
kisaran yang dapat ditoleransi oleh spesies tersebut, inilah yang disebut
dengan hukum toleransi. Misalnya: Panda memiliki toleransi yang luas terhadap
suhu, namun memiliki toleransi yang sempit terhadap makanannya, yaitu bambu.
Dengan demikian, panda dapat hidup di ekosistem dengan kondisi apapun asalkan
dalam ekosistem tersebut terdapat bambu sebagai sumber makanannya. Berbeda
dengan makhluk hidup yang lain, manusia dapat memperlebar kisaran toleransinya
karena kemampuannya untuk berpikir, mengembangkan teknologi dan memanipulasi
alam.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan ekosistem?
2. Apa saja komponen-komponen dalam ekosistem?
3. Apa jenis-jenis ekosistem?
1.3 Tujuan
1. Mengetahui
penjelasan dari Ekosistem.
2. Memahami
hubungan antara makhluk hidup dengan lingkungannya
3. Mengetahui konsep tentang ekosistem
4. Memahami pentingnya menjaga kelestarian
lingkungan
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian
Ekosistem
Ekosistem adalah suatu sistem ekologi yang terbentuk oleh hubungan
timbal balik tak terpisahkan antara makhluk hidup dengan lingkungannya.
Ekosistem bisa dikatakan juga suatu tatanan kesatuan secara utuh dan menyeluruh
antara segenap unsur lingkungan hidup yang saling memengaruhi.
Ekosistem merupakan penggabungan
dari setiap unitbiosistem yang melibatkan interaksi timbal balik antara
organisme dan lingkungan fisik sehingga aliran
energi menuju kepada suatu struktur biotik tertentu dan terjadi suatu siklus
materi antara organisme dan anorganisme. Matahari sebagai sumber dari semua
energi yang ada.
Dalam ekosistem, organisme dalam
komunitas berkembang bersama-sama dengan lingkungan fisik sebagai suatu sistem.
Organisme akan beradaptasi dengan lingkungan fisik, sebaliknya organisme juga
memengaruhi lingkungan fisik untuk keperluan hidup. Pengertian ini didasarkan
pada Hipotesis Gaia, yaitu: "organisme, khususnya mikroorganisme,
bersama-sama dengan lingkungan fisik menghasilkan suatu sistem kontrol yang
menjaga keadaan di bumi cocok untuk kehidupan".
2.2 Komponen-komponen dalam Ekosistem
Ekosistem tersusun atas dua
komponen utama, yaitu :
1. Komponen
abiotik
Komponen abiotik adalah komponen
ekosistem yang terdiri dari makhluk tak hidup atau benda mati, meliputi :
a. Tanah
Sifat-sifat fisik tanah yang berperan dalam ekosistem
meliputi tekstur, kematangan, dan kemampuan menahan air.
b. Air
Persediaan air dipermukaan tanah
akan mempengaruhi kehidupan tumbuhan dan hewan. Hal-hal penting pada air yang
mempengaruhi kehidupan makhluk hidup adalah suhu air, kadar mineral air,
salinitas, arus air, penguapan, dan kedalaman air.
c. Udara
Udara merupakan lingkungan
abiotik yang berupa gas yang berbentuk atmosfer yang melingkupi makhluk hidup.
Oksigen, karbondioksida, dan nitrogen merupakan gas yang paling penting bagi
kehidupan makhluk hidup.
d. Cahaya
matahari
Cahaya matahari merupakan sumber
energi utama bagi kehidupan dibumi ini. Salah satunya sebagai faktor utama yang
diperlukan dalam proses fotosintesis.
e. Suhu
atau temperatur
Setiap makhluk hidup memerlukan
suhu yang optimal untuk kegiatan metabolisme dan perkembangbiakannya.
2. Komponen
biotik
Komponen biotik adalah komponen
ekosistem yang terdiri dari makhluk hidup yang meliputi tumbuhan, hewan, dan
manusia.Berdasarkan peranannya komponen biotik dalam ekosisteem dibedakan
menjadi tiga, yaitu :
a. Produsen
Adalah makhluk hidup yang dapat
membuat makanan sendiri dengan bantuan sinar matahari melalui proses
fotosintesis.
Contoh : semua tumbuhan hijau
b. Konsumen
Adalah makhluk hidup yang tidak
dapat membuat makanan sendiri dan menggunakan makanan yang dihasilkan oleh
produsen baik secara langsung maupun tidak langsung.
Contoh : hewan dan manusia
Berdasarkan tingkatannya konsumen
dibedakan menjadi empat, yaitu :
a. Konsumen
I/primer adalah konsumen/makhluk hidup yang memakan produsen
Contoh : herbivora/hewan pemakan tumbuhan
b. Konsumen
II/sekunder adalah konsumen/makhluk hidup yang memakan konsumen I.
Contoh : karnivora/hewan pemakan daging
c. Konsumen
III adalah konsumen/makhluk hidup yang memakan konsumen II
Contoh : omnivora/hewan pemakan segala.
d. Konsumen puncak
adalah konsumen terakhir atau hewan yang menduduki urutan teratas dalam
peristiwa makan dimakan.
3. Pengurai
Pengurai disebut juga redusen
adalah jasad renik yang dapat menguraikan makhluk lain menjadi zat hara.
Contoh : bakteri dan jamur.
2.3
Tipe-Tipe Ekosistem
Secara umum ada tiga tipe ekosistem, yaitu ekositem
air, ekosisten darat, dan ekosistem buatan.
1.
Ekosistem Akuatik (air)
A.
Ekosistem Air Tawar
Air tawar adalah hal penting
karena merupakan sumber air rumah tangga dan industri yang murah, komponen air
tawar merupakan daur higrologis dan ekosistem air tawar merupakan sistem
disporsal (pembuangan yang mudah dan murah).
Beberapa faktor pembatas dalam ekosistem air tawar
diantaranya:
1. Kejernihan
2. Temperatur
3. Arus
4. Oksigen
5. Garam
biogenik dalam air.
Ciri-ciri ekosistem air tawar
antara lain variasi suhu tidak menyolok, penetrasi cahaya kurang, dan
terpengaruh oleh iklim dancuaca. Macam tumbuhan yang terbanyak adalah jenis
ganggang, sedangkan lainnya tumbuhan biji. Hampir semua filum hewan terdapat
dalam air tawar. Organisme yang hidup di air tawar pada umumnya telah
beradaptasi.
Ekosistem air tawar digolongkan menjadi air tenang
dan air mengalir. Termasuk ekosistem air tenang adalah danau dan rawa, termasuk
ekosistem air mengalir adalah sungai.
B.
Ekosistem Air Laut
Habitat laut (oseanik) ditandai
oleh salinitas (kadar garam) yang tinggi dengan ion CI- mencapai 55% terutama
di daerah laut tropik, karena suhunya tinggi dan penguapan besar. Di daerah
tropik, suhu laut sekitar 25 °C. Perbedaan suhu bagian atas dan bawah tinggi,
sehingga terdapat batas antara lapisan air yang panas di bagian atas dengan air
yang dingin di bagian bawah yang disebut daerahtermoklin.
Di daerah dingin, suhu air laut
merata sehingga air dapat bercampur, maka daerah permukaan laut tetap subur dan
banyak plakton serta ikan. Gerakan air dari pantai ke tengah menyebabkan air
bagian atas turun ke bawah dan sebaliknya, sehingga memungkinkan terbentuknya
rantai makanan yang berlangsung baik. Habitat laut dapat dibedakan berdasarkan
kedalamannya dan wilayah permukaan secara horizontal.
C.
Ekosistem Estuari
Estuari (muara) merupakan tempat
bersatunya sungai dengan laut. Estuari sering dipagari oleh lempengan lumpur
intertidal yang luas atau rawa garam. Ekosistem estuari memiliki produktivitas
yang tinggi dan kaya akan nutrisi. Komunitas tumbuhan yang hidup diestuari
antara lain rumput rawa garam, ganggang, dan fitoplankton. Komunitas hewannya
antara lain berbagai cacing, kerang, kepiting, dan ikan.
D.
Ekosistem Pantai
Dinamakan demikian karena yang
paling banyak tumbuh di gundukan pasir adalah tumbuhan Ipomoea pes caprae yang
tahan terhadap hempasan gelombang dan angin. Tumbuhan yang hidup di ekosistem
ini menjalar dan berdaun tebal.
E.
Ekosistem Sungai
Sungai adalah suatu badan air
yang mengalir ke satu arah. Air sungai dingin dan jernih serta mengandung sedikit
sedimen dan makanan. Aliran air dan gelombang secara konstan memberikan oksigen
pada air. Suhu air bervariasi sesuai dengan ketinggian dan garis lintang.
Ekosistem sungai dihuni oleh hewan seperti ikan kucing, gurame, kura-kura,
ular, buaya, dan lumba-lumba.
F.
Ekosistem Terumbu Karang
Ekosistem ini terdiri dari coral
yang berada dekat pantai. Efisiensi ekosistem ini sangat tinggi. Hewan-hewan
yang hidup di karang memakan organisme mikroskopis dan sisa organik lain.
Berbagai invertebrata, mikro organisme, dan ikan, hidup di antarakarang dan
ganggang. Herbivora seperti siput, landak laut, ikan, menjadi mangsa bagi
gurita, bintang laut, dan ikan karnivora. Kehadiran terumbu karang di dekat
pantai membuat pantai memiliki pasir putih.
Adapun manfaat terumbuh karang antara lain:
•
Berperan penting bagi pertumbuhan sumber
daya perikanan (sebagai feeding ground, fishing ground, spanwning ground dan
nursery ground)
•
Mencegah terjadinya pengikisan pantai
(abrasi)
•
Sebagai daya tarik wisata bahari
•
Secara global terumbu karang berfungsi sebagai
pengedap kalsium yang mengalir dari sungai ke laut
•
Sebagai penyerap karbondioksida dan Gas
Rumah Kaca (GRK) lainnya.
G.
Ekosistem Laut Dalam
Kedalamannya lebih dari 6.000 m.
Biasanya terdapat lele laut dan ikan laut yang
dapat mengeluarkan cahaya. Sebagai produsen terdapat
bakteri yang bersimbiosis
dengan karang tertentu.
H.
Ekosistem Lamun
Lamun atau seagrass adalah satu
satunya kelompok tumbuh-tumbuhan berbunga yang hidup di lingkungan laut. Tumbuh
tumbuhan ini hidup di habitat perairan pantai yang dangkal. Seperti hal-nya
rumput di darat, mereka mempunyai tunas berdaun yang tegak dan tangkai tangkai
yang merayap yang efektif untuk berbiak. Berbeda dengan tumbuh tumbuhan laut
lainnya (alga dan rumput laut), lamun berbunga, berbuah dan meng¬hasilkan biji.
Mereka juga mempunyai akar dan sistem internal untuk mengangkut gas dan zat zat
hara. Sebagai sumber daya hayati, lamun banyak dimanfaatkan untuk berbagai
keperluan.
2.
Ekosistem Terestrial (darat)
A. Hutan
Hujan Tropis
Hutan hujan tropis terdapat di
daerah tropik dan subtropik. Ciri-cirinya adalah curah hujan 200-225 cm per
tahun. Spesies pepohonan relatif banyak, jenisnya berbeda antara satu dengan
yang lainnya tergantung letak geografisnya.
Tinggi pohon utama antara 20-40
m, cabang-cabang pohon tinggi dan berdaun lebat hingga membentuk tudung
(kanopi). Dalam hutan basah terjadi perubahan iklim mikro, yaitu iklim yang
langsung terdapat di sekitar organisme. Daerah tudung cukup mendapat sinar
matahari, variasi suhu dan kelembapan tinggi, suhu sepanjang hari sekitar 25
°C. Dalam hutan hujan tropis sering terdapat tumbuhan khas, yaitu liana (rotan)
dan anggrek sebagai epifit. Hewannya antara lain, kera, burung, badak, babi
hutan, harimau, dan burung hantu.
B. Hutan
Magrove
Hutan yang terutama tumbuh pada
tanah lumpur aluvial di daerah pantai dan muara sungai yang dipengaruhi pasang
surut air laut. Luas hutan mangrove yang ada di Indonesia merupakan yang
terluas di dunia (2,5 – 3,5 juta Ha, 18 – 23% luas magroove
di dunia dan lebih luas dari Brazil).
Adapun fungsi ekologinya yaitu:
•
Sebagai peredam gelombang (termasuk
gelombang tsunami), angin, dan badai
•
Melindungi daerah pantai dari bahaya
abrasi
•
Sebagai penyerap nutrien organik,
penahan lumpur, dan perangkap sedimen
•
Sebagi daerah asuhan, mencari makan dan
berkembangbiakan ikan, udang, dan hewan liar lainnya.
C. Hutan
Rawa
Hutan rawa terbentuk karena
keadaan tanah yang sangat basah. Rawa Sfagnum merupakan rawa yang terbentuk di
daerah yang beriklim sedang. Jenis-jenis rawa yang lain terbentuk bukan karena
keadaan iklim, tetapi karena keadaan air dalam tanah yang berlebihan.
Hutan-hutan rawa yang terbesar di pantai-pantai di kepulauan Indonesia seperti
Kalimantan Selatan, Sumatra Selatan, dan delta sungai Citaduy serta rawa
penting di Jawa Tengah. Vegetasi yang dominan adalah enceng gondok, teratai,
pohon, bungur, dan dadap. Pohon-pohon yang tumbuh disini tinggi kurus dan tidak
berdaun lebat. Keanekaragaman hewan sangat rendah hanya ditemukan babi hutan,
macam-macam ulat air, ikan-ikan dan burung pencakar ular.
D. Sabana
Sabana dari daerah tropik
terdapat di wilayah dengan curah hujan 40 – 60 inci per tahun, tetapi
temepratur dan kelembaban masih tergantung musim. Sabana yang terluas di dunia
terdapat di Afrika; namun di Australia juga terdapat sabana yang luas. Hewan
yang hidup di sabana antara lain serangga dan mamalia seperti zebra, singa, dan
hyena.
E. Padang
Rumput
Padang rumput terdapat di daerah
yang terbentang dari daerahtropik ke subtropik. Ciri-ciri padang rumput adalah
curah hujan kurang lebih 25-30 cm per tahun, hujan turun tidak teratur,
porositas (peresapan air) tinggi, dan drainase (aliran air) cepat. Tumbuhan
yang ada terdiri atas tumbuhan terna (herbs) dan rumput yang keduanya
tergantung pada kelembapan. Hewannya antara lain: bison, zebra,singa, anjing
liar, serigala, gajah, jerapah, kangguru, serangga, tikusdan ular.
F. Gurun
Gurun terdapat di daerah tropik
yang berbatasan dengan padang rumput. Ciri-ciri ekosistem gurun adalah gersang
dan curah hujanrendah (25 cm/tahun). Perbedaan suhu antara siang dan malam
sangat besar. Tumbuhan semusim yang terdapat di gurun berukuran kecil. Selain
itu, di gurun dijumpai pula tumbuhan menahun berdaun seperti duri contohnya
kaktus, atau tak berdaun dan memiliki akar panjang serta mempunyai jaringan
untuk menyimpan air. Hewan yang hidup di gurun antara lain rodentia, semut,
ular, kadal, katak, kalajengking, dan beberapa hewan nokturnal lain.
G. Hutan
Gugur
Hutan gugur terdapat di daerah
beriklim sedang yang memiliki emapt musim, ciri-cirinya adalah curah hujan
merata sepanjang tahun. Jenis pohon sedikit (10 s/d 20) dan tidak terlalu
rapat. Hewan yang terdapat di hutam gugur antara lain rusa, beruang, rubah,
bajing,burung pelatuk, dan rakun (sebangsa luwak).
H. Taiga
Taiga terdapat di belahan bumi
sebelah utara dan di pegunungan daerah tropik, ciri-cirinya adalah suhu di
musim dingin rendah. Biasanya taiga merupakan hutan yang tersusun atas satu
spesiesseperti konifer, pinus, dan sejenisnya. Semak dan tumbuhan basah sedikit
sekali, sedangkan hewannya antara lain moose, beruang hitam, ajag, dan
burung-burung yang bermigrasi ke selatan pada musim gugur.
I. Tundra
Tundra terdapat di belahan bumi
sebelah utara di dalam lingkaran kutub utara dan terdapat di puncak-puncak
gunung tinggi. Pertumbuhan tanaman di daerah ini hanya 60 hari. Contoh tumbuhan
yang dominan adalah sphagnum, liken, tumbuhan biji semusim, tumbuhan perdu, dan
rumput alang-alang. Pada umumnya, tumbuhannya mampu beradaptasi dengan keadaan yang
dingin.
J. Karst
(Batu Gamping /Gua)
Karst berawal dari nama kawasan
batu gamping di wilayahYugoslavia. Kawasan karst di Indonesia rata-rata
mempunyai ciri-ciri yang hampir sama yaitu, tanahnya kurang subur untuk
pertanian, sensitif terhadap erosi, mudah longsor, bersifat rentan dengan
pori-pori aerasi yang rendah, gaya permeabilitas yang lamban dan didominasi
oleh pori-pori mikro. Ekosistem karst mengalami keunikan tersendiri, dengan
keragaman aspek biotis yang tidak dijumpai di ekosistem lain.
3. Ekosistem Buatan
Ekosistem buatan adalah ekosistem
yang diciptakan manusia untuk memenuhi kebutuhannya. Ekosistem buatan
mendapatkan subsidi energi dari luar, tanaman atau hewan peliharaan didominasi
pengaruh manusia, dan memiliki keanekaragaman rendah. Contoh ekosistem buatan
adalah :
1. Bendungan
2. Hutan tanaman produksi seperti jati dan pinus
3. Groekosistem
berupa sawah tadah hujan
4. Sawah
irigasi
5. Perkebunan
sawit
6. Ekosistem
pemukiman seperti kota dan desa
7. Ekosistem
ruang angkasa
Ekosistem kota memiliki
metabolisme tinggi sehingga butuh energi yang banyak. Kebutuhan materi juga
tinggi dan tergantung dari luar, serta memiliki pengeluaran yang eksesif
seperti polusi dan panas. Ekosistem ruang angkasa bukan merupakan suatu sistem
tertutup yang dapat memenuhi sendiri kebutuhannya tanpa tergantung input dari
luar. Semua ekosistem dan kehidupan selalu bergantung pada bumi.
BAB III
METODE PENELITIAN
Metode
penelitian merupakan suatu cara untuk mendapatkan atau memperoleh data dengan
akurat dan benar dengan menggunakan berbagai metode-metode yang telah
ditentukan.
3.1 Jenis Penelitian
Karya
ilmiah ini menggunakan jenis penelitian kualitatif dan kuantitatif. Kualitatif
dimana data diperoleh dari referensi yang kita dapatkan dari internet dan
kuantitatif yaitu dengan mengadakan penelitian dan percobaan.
3.2 Angket Penelitian
1.
Suatu sistem ekologi yang terbentuk oleh
hubungan timbal balik tak terpisahkan antara makhluk hidup dengan lingkungannya disebut….
a.
Ekosistem
b.
Ekologi
c.
Ekonomi
d.
Endoderm
e.
Entomologi
2. "Organisme,
khususnya mikroorganisme, bersama-sama dengan
lingkungan fisik menghasilkan suatu sistem kontrol yang menjaga keadaan di bumi
cocok untuk kehidupan."
Kalimat diatas merupakan hipotesis dari….
a.
Kratos
b.
Gaia
c.
Kronos
d.
Aristoteles
e.
Hera
3.
Ekosistem terdiri atas….komponen utama
a.
3
b.
1
c.
2
d.
4
e.
5
4.
Berikut yang bukan termasuk komponen abiotik adalah
a.
Tanah
b.
Kayu
c.
Suhu
d.
Mikroorganisme
e.
Air
5. Yang dimaksud dengan
lingkungan biotik adalah lingkungan…
a. yang menyokong kegiatan organisme
b. yang terdiri atas udara, air, dan tanah
c. yang disusun produsen, konsumen, dan pengurai
d. fisik sebagai habitat fauna dan flora
e. yang menunjang manusia dan aktivitasnya
6. Dalam suatu ekosistem perairan, Rhodophyceae berperan sebagai….
a. Pengurai
b. Penyedia karbondioksida
c. Konsumen primer
d. Produsen
e. Konsumen sekunder
7. Pada ekosistem laut daerah yang komponen tingkat produsennya paling
banyak yaitu daerah….
a. termoklin
b. abisal
c. fotik
d. batisal
e. afotik
8. Jika suatu ekosistem air tawar tercemar insektisida kadar terbesar
penimbunan bahan pencemar akan terdapat pada….
a. zooplankton
b. air tawar
c. fitoplankton
d. ikan kecil
e. ikan besar
9. Jika kadar karbon dioksida dalam suatu ekosistem menurun, maka
organisme yang pertama kali menerima dampak negatifnya yaitu…
a. produsen
b. pengurai
c. herbivore
d. karnivora
e. konsumen
10. Jika suatu ekosistem air tawar tercemar insektisida kadar terbesar
penimbunan bahan pencemar akan terdapat pada….
a. zooplankton
b. air tawar
c. fitoplankton
d. ikan kecil
e. ikan besar
11. Jika kadar karbon dioksida dalam suatu ekosistem menurun, maka
organisme yang pertama kali menerima dampak negatifnya yaitu…
a. produsen
b. pengurai
c. herbivore
d. karnivora
e. konsumen
12. Wilayah Indonesia berada diantara dua daerah biogeografi, yaitu…
a. Oriental dan Neartik
b. Australia dan Neotropik
c. Neotropik dan Ethiopia
d. Oriental dan Paleartik
e. Oriental dan Australia
13. Hal berikut dapat ditemukan pada hutan hujan tropis, kecuali….
a. interaksi antarpopulasi
b. heterogenitas habitat
c. keanekaragaman iklim
d. ketersediaan energi tinggi
e. spesialisasi relung
14. Dinamika penduduk suatu negara dipengaruhi oleh factor-faktor
berikut, kecuali
a. transmigrasi
b. imigrasi
c. mortalitas
d. natalitas
e. emigrasi
15. Hubungan yang terjadi pada hewan beruang yang memangsa ikan salmon
pada gambar sebagai makanannya disebut hubungan ...
a. Parasitisme
b. Memangsa
c. Komensalisme
d. Predasi
e. Netral
3.3 Populasi dan Sampel
Metode
angket akan diperjelaskan pada populasi dan sampel ini. Yang mana angket
tersebut akan diberikan kepada 30 orang siswa/siswi kelas X/XI di SMA Negeri 1
Tanjung Batu, yang akan diperjelaskan pada data berikut:
No. |
Nama |
Kelas |
Benar |
Salah |
Persentase |
1 |
Risma Nia |
XI IPS 2 |
11 |
4 |
74% |
2 |
Lisya
Prameishella P. |
XI IPS 2 |
13 |
2 |
87% |
3 |
Hasanatul
Utami |
XI IPS 2 |
10 |
5 |
67% |
4 |
Indah
Sulistiani |
XI IPS 2 |
11 |
4 |
74% |
5 |
Seri Artika |
XI IPS 2 |
12 |
3 |
80% |
6 |
R. Yudha Putra
P. |
XI IPS 3 |
13 |
2 |
87% |
7 |
Firdaus |
XI MIPA 2 |
12 |
3 |
80% |
8 |
Danu Wirandika |
XI MIPA 2 |
11 |
4 |
74% |
9 |
Irhan Nuary |
XI MIPA 2 |
11 |
4 |
74% |
10 |
Galuh Theo
Samara R. |
XI MIPA 3 |
13 |
2 |
87% |
11 |
Mutiara |
XI IPS 2 |
11 |
4 |
74% |
12 |
Rahmawati |
XI IPS 2 |
13 |
2 |
87% |
13 |
Salsabila
Putri |
XI IPS 2 |
12 |
3 |
80% |
14 |
Ahmad Arrijal
I. |
X MIPA 1 |
14 |
1 |
94% |
15 |
M. Ramadhon |
X MIPA 1 |
14 |
1 |
94% |
16 |
Riski Cakra
Mandala |
X MIPA 1 |
13 |
2 |
87% |
17 |
Afrizal |
X MIPA 2 |
12 |
3 |
80% |
18 |
Aditya Saputra |
X MIPA 1 |
11 |
4 |
74% |
19 |
Tri Okta D. |
X MIPA 1 |
13 |
2 |
87% |
20 |
M. Willdhan A.
P. |
X MIPA 1 |
12 |
3 |
80% |
21 |
Rizky Ananda
S. |
X MIPA 2 |
11 |
4 |
74% |
22 |
Arya Saputra |
X MIPA 1 |
10 |
5 |
67% |
23 |
Amran Munawar |
X MIPA 2 |
11 |
4 |
74% |
24 |
Umi Wulandari |
X MIPA 1 |
13 |
2 |
87% |
25 |
Dhea Riska A. |
X MIPA 1 |
11 |
4 |
74% |
26 |
M. Rafli Akbar |
X IPS 3 |
12 |
3 |
80% |
27 |
Bintang
Pramuliasyah |
X IPS 1 |
13 |
2 |
87% |
28 |
M. Raihan K.
E. |
X MIPA 3 |
12 |
3 |
80% |
29 |
Farras
Fadhlurahman |
X IPS 3 |
11 |
4 |
74% |
30 |
Gholib Rozaan |
X IPS 1 |
13 |
2 |
87% |
BAB IV
PENUTUP
3.1
Kesimpulan
Ekosistem adalah kesatuan
komunitas dengan lingkungannya yang membentuk hubungan timbal balik. Ekosistem
tersusun atas dua komponen utama, yaitu komponen biotik dan komponen abiotik.
Komponen biotik adalah komponen ekosistem yang terdiri dari makhluk tak hidup
atau benda mati. Komponen abiotik adalah komponen ekosistem yang terdiri dari
makhluk hidup yang meliputi tumbuhan, hewan, dan manusia.
3.2 Saran
1. Setiap
makhluk hidup membutuhkan lingkungan yang sehat sebagai tempat tinggal. Oleh
karena itu, kita harus menjaga kebersihan tempat lingkungan terutama disekitar
tempat tinggal kita.
2. Jagalah
kelestarian dan keberlangsungan hidup makhluk hidup, karena makhluk hidup yang
satu dengan yang lainnya saling ketergantungan dan tidak dapat hidup sendiri
DAFTAR
PUSTAKA
Kimball, John W. 1994. Biologi Jilid II. Jakarta:
Erlangga.
Rahardjanto. 2001. Ekologi Tumbuhan. Malang: UMM.
Rusmendro, Hasmar. 2003. Seri Diktat Kuliah Ekologi
Tumbuhan. Jakarta: UI.
Parjatmo, Widjaja. 1987. Biologi Umum I. Bandung:
Angkasa.
Posting Komentar