Bab 1
Pendahuluan
A. Latar
Belakang
Pemahaman remaja tentang HIV/ AIDS masih
sangat minim. Padahal, remaja termasuk kelompok usia yang rentan dengan
perilaku berisiko.
Demikian terungkap dalam
jumpa pers, Jumat (26/11) di Kementerian Pendidikan Nasional, Jakarta, terkait
Peringatan Hari AIDS Sedunia 1 Desember 2012 yang tahun ini dikoordinasi
Kementerian Pendidikan Nasional. Deputi Sekretaris Komisi Penanggulangan AIDS Nasional
(KPAN) Bidang Pengembangan Program Kemal Siregar mengatakan, salah satu
indikator kinerja pengendalian HIV/AIDS ialah pengetahuan.
Persentase perempuan dan
laki-laki usia muda (15-24 tahun) yang mampu menjawab dengan benar cara-cara
pencegahan penularan HIV serta menolak pemahaman yang salah mengenai penularan
HIV baru 14,3 persen.Persentase itu antara lain mengindikasikan belum banyak
remaja yang menguasai dengan komprehensif dan benar tentang HIV/AIDS. Edukasi
remaja menjadi penting karena remaja termasuk orang terinfeksi HIV. Berdasarkan
data Kementerian Kesehatan, jumlah kasus AIDS (kumulatif) sampai Agustus 2012
dari semua umur 21.770 orang.
Londonon
– Dua ilmuwSan yang menemukan HIV berbagi Nobel Kedokteran dengan ilmuwan yang
mengkaitkan HPV dengan kanker rahim. adapun kedua ilmuwan ini masing-masing
Barré-Sinoussi dan Luc Montagnier. Keduanya dinilai berjasa dengan penelitian mereka
dalam nememukan virus penyebab AIDS. Komite Nobel mengatakan
penemuan kedua warga Perancis itu amat vital dalam membantu para ilmuwan
memahami biologi dari virus yang mengancam dunia.
Lebih dari 25 juta orang
meninggal akibat HIV/AIDS sejak tahun 1981 dan di seluruh dunia tercatat 33
juta orang yang mengidap virus HIV. Temuan Sinoussi dan
Montagnier antara lain mendorong metode diagnosa pasien maupun dalam memeriksa
darah, yang membatasi penyebaran wabah HIV/AIDS. Walau masih belum ditemukan
obat untuk HIV, dalam beberapa tahun belakangan penyakit itu tidak lagi menjadi
hukuman mati langsung bagi penderitanya. Pengobatan saat ini sudah
berhasil memperpanjang masa hidup pengidap HIV sampai puluhan tahun.
Sementara itu Harald zur Hausen,
asal Jerman, meraih Nobel Kedokteran karena jasanya dalam mengkaitkan HPV, atau
human papilloma virus, dengan kanker rahim. HIV bisa
dideteksi pada 99,7% yang menderita kanker rahim dan infeksi virus itu
diperkirakan menyebabkan sekitar 5% dari total kanker di seluruh dunia. Hasil
temuan Professor zur Hausen membantu para ilmuwan untuk mengembangkan vaksin
bagi HPV. Vaksin tersebut kini diberikan secara rutin kepada
jutaan remaja perempuan di seluruh dunia untuk mencegah kanker rahim.
B.
Tujuan Umum
Untuk menambah pengetahuan, wawasan, dan
keterampilan penulis dalam memberikan promosi kesehat dengan masalah HIV AIDS
pada remaja.
C.Tujuan Khusus
1. Untuk mengetahui lebih jauh tentang HIV AIDS pada remaja
2. Untuk mengetahui tentang sebab terjadinya HIV AIDS
3. Untuk mengetahui penatalaksanaan pada
remaja yang terkena HIV AIDS
BAB II
PEMBAHASAN
1.PENGERTIAN HIV AIDS
Acquired Immunodeficiency
Syndrome atau Acquired Immune Deficiency Syndrome (disingkat AIDS) adalah
sekumpulan gejala dan infeksi (atau: sindrom) yang timbul karena rusaknya
sistem kekebalan tubuh manusia akibat infeksi virus HIV; atau infeksi
virus-virus lain
yang mirip yang menyerang spesies lainnya (SIV,
FIV, dan lain-lain).Virusnya sendiri bernama Human Immunodeficiency VirusHIV)
yaitu virus yang memperlemah kekebalan pada tubuh manusia. Orang yang terkena
virus ini akan menjadi rentan terhadap infeksi oportunistik ataupun mudah
terkena tumor. Meskipun penanganan yang telah ada dapat memperlambat laju
perkembangan virus, namun penyakit ini belum benar-benar bisa disembuhkan.
(atau disingkat
HIV dan virus-virus
sejenisnya umumnya ditularkan melalui kontak langsung antara lapisan kulit
dalam (membran mukosa) atau aliran darah, dengan cairan tubuh yang mengandung
HIV, seperti darah, air mani, cairan vagina, cairan preseminal, dan air susu
ibu. Penularan dapat terjadi melalui hubungan intim (vaginal, anal, ataupun
oral), transfusi darah, jarum suntik yang terkontaminasi, antara ibu dan bayi
selama kehamilan, bersalin, atau menyusui, serta bentuk kontak lainnya dengan
cairan-cairan tubuh tersebut.
Para ilmuwan umumnya
berpendapat bahwa AIDS berasal dari Afrika Sub-Sahara. Kini AIDS telah menjadi
wabah penyakit. AIDS diperkiraan telah menginfeksi 38,6 juta orang di seluruh
dunia. Pada Januari 2006, UNAIDS bekerja sama dengan WHO memperkirakan bahwa
AIDS telah menyebabkan kematian lebih dari 25 juta orang sejak pertama kali
diakui pada tanggal 5 Juni 1981. Dengan demikian, penyakit ini merupakan salah
satu wabah paling mematikan dalam sejarah. AIDS diklaim telah menyebabkan
kematian sebanyak 2,4 hingga 3,3 juta jiwa pada tahun 2005 saja, dan lebih dari
570.000 jiwa di antaranya adalah anak-anak.[5] Sepertiga dari jumlah kematian
ini terjadi di Afrika Sub-Sahara, sehingga memperlambat pertumbuhan ekonomi dan
menghancurkan kekuatan sumber daya manusia di sana. Perawatan antiretrovirus
sesungguhnya dapat mengurangi tingkat kematian dan parahnya infeksi HIV, namun
akses terhadap pengobatan tersebut tidak tersedia di semua negara.
Hukuman sosial
bagi penderita HIV/AIDS, umumnya lebih berat bila dibandingkan dengan penderita
penyakit mematikan lainnya. Kadang-kadang hukuman sosial tersebut juga turut
tertimpakan kepada petugas kesehatan atau sukarelawan, yang terlibat dalam
merawat orang yang hidup dengan HIV/AIDS (ODHA).
Asal usul AIDS pertama
kali dilaporkan pada tanggal 5 Juni 1981, ketika Centers for Disease Control
and Prevention Amerika Serikat mencatat adanya Pneumonia pneumosistis (sekarang
masih diklasifikasikan sebagai PCP tetapi diketahui disebabkan oleh
Pneumocystis jirovecii) pada lima laki-laki homoseksual di Los
Angeles.
Dua spesies HIV
yang diketahui menginfeksi manusia adalah HIV-1 dan HIV-2. HIV-1 lebih
mematikan dan lebih mudah masuk kedalam tubuh. HIV-1 adalah sumber dari
mayoritas infeksi HIV di dunia, sementara HIV-2 sulit dimasukan dan kebanyakan
berada di Afrika Barat. Baik HIV-1 dan HIV-2 berasal dari primata. Asal HIV-1
berasal dari simpanse Pan troglodytes troglodytes yang ditemukan di Kamerun
selatan. HIV-2 berasal dari Sooty Mangabey (Cercocebus atys), monyet dari
Guinea Bissau, Gabon, dan Kamerun.
Banyak ahli
berpendapat bahwa HIV masuk ke dalam tubuh manusia akibat kontak dengan primata
lainnya, contohnya selama berburu atau pemotongan daging. Teori yang lebih
kontroversial yang dikenal dengan nama hipotesis OPV AIDS, menyatakan bahwa
epidemik AIDS dimulai pada akhir tahun 1950-an di Kongo Belgia sebagai akibat
dari penelitian Hilary Koprowski terhadap vaksin polio. Namun demikian,
komunitas ilmiah umumnya berpendapat bahwa skenario tersebut tidak didukung
oleh bukti-bukti yang ada.
2.CARA PENULARAN VIRUS HIV
HIV menular melalui
cairan tubuh seperti darah, semen atau air mani, cairan vagina, air susu ibu
dan cairan lainnya yang mengandung darah.
Virus tersebut menular melalui:
Melakukan penetrasi seks yang tidak aman dengan
seseorang yang telah terinfeksi. Kondom adalah ?
satu–satunya cara dimana penularan HIV dapat
dicegah.
Melalui darah yang terinfeksi yang diterima
selama transfusi darah dimana darah tersebut belum dideteksi ?
virusnya atau pengunaan jarum suntik yang tidak
steril.
Dengan mengunakan bersama jarum untuk menyuntik
obat bius dengan seseorang yang telah terinfeksi. ?
Wanita hamil dapat juga menularkan virus ke bayi
mereka selama masa kehamilan atau persalinan dan ?
juga melalui menyusui.
3.GEJALA-GEJALA
AIDS
Sejak pertama seseorang terinfeksi virus HIV, maka virus tersebut akan hidup
dalam tubuhnya, tetapi orang tersebut tidak menunjukkan gejala penyakit namun
terlihat betapa sehat, aktif, produktif seperti biasa. Karena gejala-gejala
AIDS tampak setelah + 3 bulan. Adapun gejala-gejala AIDS itu sendiri adalah :
• Berat badan turun dengan
drastis.
• Demam yang
berkepanjangan(lebih dari 38 0C)
• Pembesaran kelenjar
(dileher), diketiak, dan lipatan paha)yang timbul tanpa sebab.
• Mencret atau diare yang
berkepanjangan.
• Timbulnya bercak-bercak
merah kebiruan pada kulit (Kanker kulit atau KAPOSI SARKOM).
• Sesak nafas dan batuk yang
berkepanjangan.
• Sariawan yang tidak
sembuh-sembuh.
Semua itu adalah gejala-gejala yang dapat kita
lihat pada penderita AIDS, yang lama-kelamaan akan berakhir dengan kematian.
4.YANG
BERESIKO TINGGI TERKENA HIV
Orang atau kelompok orang yang
beresiko tinggi terkena AIDS. Kelompok yang sangat beresiko tinggi diantaranya
adalah para homoseksual dan Heteroseksual yang suka bergonta ganti pasangan,
khususnya yang suka jajan (dalam tanda petik "melalui pelacuran"). Di
Amerika contohnya penularan AIDS yang disebabkan oleh Virus HIV 56-75% adalah
kelompok orang Homoseksual, dan sisanya 26-20% yaitu dari kelompok
Heteroseksual. Namun dari berbagi informasi sekarang ini 86% yang beresiko
tertular Virus HIV justru dari hubungan Heteroseksual, sisanya dari kelompok
Homoseksual dan gara-gara transfusi darah, penggunaan jarum sutik pada pencandu
narkoba dan lainnya.
Jika
dilhat dari kelompok usia, maka yang sangat beresiko tinggi penularan Virud HIV
adalah kelompok remja atau anak muda yaitu usia sekitar 13-25 tahun. Karena
kelompok usia tersebut pergaulan bebasnya sangat tinggi terlebih di
negara-negara yang tidak mengutamakan nilai moral, etik, dan agama. Sebgai
contoh di Amerika serikat, katanya 7 dari 10 wanita dan 8 dari 10 pria
melakukan hubungan seksual sebelum umur 20 tahaun atau dibwah 20 tahun. Dan
satu dari 6 pelajar wanita yang pergaulannya sangat bebas (sexually active),
paling sedikit telah berganti-ganti psangan dengan 4 pria yang berbeda ( wow sangat
mengherankan buat saya). Satu lagi, setiap tahunya 1-7 remaja tersebut terkena
penyakit kelamin (Veneral Disease). Dan masih banyak lagi penyakit yang
disebabakn pergaulan bebas dan seks bebas seperti kecing nanah, sifilis, PHS
(Penyakit Hubungan Seksual) atau PMS ( Penyakit Menular Seksual) dan
lain-lainnya.
Selain itu permasalahan
lain yang berdampak resiko tertular Virus HIV adalah orang yang pergi
dari rumah dan bisanya terjadi pada usaia remaja juga yang berusia sekitar
12-17 tahun yang terctat sekarang ini 85% wanita maupun pria yang pergi dari
rumah termasuk golongan seksual aktif dan juga termasuk golongan pencadu
narkoba atau narkotika. Remaja putri yang pergi dari rumah 34% biasanya
hamil dan sangat beresiko tinggi tertular virus HIV.
5. PENATALAKSANAAN
1.Pendidikan
seks sejak dini
Pendidikan seks sejak dini sebetulnya bukan hal baru lagi,sejak dulu
sudah banyak orang mengkampanyekan agar orang tua dan dunia pendidikan
mengenalkan anak sejak usia dini tentang seks. Tetapi sepertinya belum
berhasil,sebab masih saja orang tua kita menggangap pendidikan seks bagi anak
hal yang tabu. Sehingga ketika anak tidak mendapat ajaran yang baik tentang
seks. Maka Sang anak pun dimasa pubernya akan terus mencari tahu rasa penasaran
tentang apa seks itu.
Hal
yang paling mengkhwatirkan Di era keterbukaan informasi seperti saat ini,
informasi seks bisa dengan mudah diperoleh seorang anak, seperti dari internet,
televisi atau pengetahuan dari teman sebayanya. Bisa saja saat remaja, mereka
telah mengetahui lebih banyak tentang seks dan kemungkinan besar dari sudut
pandang yang salah.
Otak
remaja akan merekam sensasi yang pernah dilihat dan menjadikannya memori yang
permanen karena adanya sebuah ransangan yang menyenangkan terhadap momen tersebut.
Dengan adanya momen yang telah tertanam ini,maka pikiran seorang wanita remaja
akan bisa secara acak memunculkan momen tersebut. Ketika momen itu datang,maka
birahi juga akan terdorong untuk dipuaskan.
Ketika naluri seks anak di usia remaja ini tidak diarahkan dengan baik
dan benar maka seks bebas dan hamil di luar nikah sebagai akibatnya. Itulah
mengapa pendidikan seks pada anak sejak dini itu penting. Karena dengan
memberikan Pemahaman dan pendidikan seks sejak usia dini ini diharapkan agar anak
memperoleh informasi yang tepat soal seks.
Mengajarkan masalah seks pada anak-anak memang tidaklah mudah. Jika
salah paham bisa-bisa anak malah takut, bukannya mengerti bahkan salah
mengerti. Tetapi Pendidikan seks tidak harus bicara tentang anggota tubuh,
melainkan lebih terfokus pada bagaimana mereka mengenal dirinya, punya konsep
diri yang positif dan matang.
Mengajari anak nama-nama anggota tubuh
termasuk alat kelamin mereka Pada saat anak berusia 2-3 tahun, mengajari anak
mengenai fungsi alat kelamin mereka pada usia memasuki usia prasekolah sampai
lulus sekolah dan ketika memasuki usia remaja, mengajari mereka bagaimana
mereka mengalami pubertas, seperti berubahnya bentuk tubuh dan organ-organ
vital mereka, terjadinya menstruasi pada anak perempuan dan mimpi basah pada
anak laki-laki. Merupakan tahapan usia-usia anak saat memberikan pendidikan
seks yang benar.
Jika
sang anak mendapat pendidikan seks yang baik dan benar dari orang tua,bukan
tidak mungkin seks bebas dikalangan remaja bisa diatasi dan tingkat penderita
HIV/AIDS bisa dikurangi. Sehingga kampanye pemakaian kondom saat ini bisa
diperuntukkan bagi kalangan remaja yang sudah terlanjur terkena penyakit ini
dan pekerja seks komersial yang berisiko lebih besar terkena penyakit HIV/AIDS.
Kampanye penggunaan kondom merupakan sebuah solusi mencegah penularan
penyakit HIV/AIDS tetapi solusi untuk mencegah semakin banyaknya korban yang
terkena penyakit HIV/AIDS adalah memberikan pendidikan seks sejak usia Dini
agar anak-anak kita di usia remaja tidak menjadi korban. 1. Melakukan program
pencegahan dengan melalui KIE (komunikasi, edukasi & informasi) misalnya
dengan melalui ceramah, seminar, media seperti booklet, leaflet, poster,
sticker, bulletin ataupun majalah/koran.
2. Melakukan program penurunan resiko.
Selain pencegahan, maka perlu juga dilakukan program-program yang secara
langsung ditujukan pada para IDU's misalnya dengan penyediaan jarum suntik
steril, memberikan penyuluhan kepada mereka dan partner seks mereka agar mereka
menyadari resiko-resiko perilakunya dalarn kaitannya dengan HIV/AIDS,
menyediakan pelayanan konseling bagi para IDU's maupun bagi IDU's yang sudah
hidup dengan HIV/AIDS, menyediakan pelayanan kesehatan dan juga menyediakan
kondom. Memang program
penurunan resiko ini cukup dilematis, di satu pihak itu memberikan kesan bahwa
program ini justru melegalkan penyalahgunaan napza ataupun hubungan seks, namun
di pihak lain ini merupakan sebuah strategi yang cukup efektif khususnya bagi
remaja yang sudah aktif menggunakan napza, maupun yang sudah seksual aktif. Hal
yang perlu diingat adalah bahwa kondisi remaja itu berbeda-beda, ada yang
perilakunya tidak / kurang beresiko namun ada pula remaja yang perilakunya
beresiko tinggi, dan tentu saja hal ini harus disikapi dengan metode yang
berbeda sesuai dengan karakteristiknya.
3. Melakukan program outreach dan pendidik teman
sebaya.
Remaja biasanya lebih dekat dengan teman sebayanya dibandingkan dengan
orang tua ataupun gurunya sehingga apabila ada permasalahan maka mereka lebih
suka untuk datang ke temannya baik untuk menceritakan maupun meminta solusi
atas permasalah yang dialaminya. Dengan adanya program pendidik teman sebaya
ini maka remaja akan menjadi nara sumber bagi remaja lainnya.
4. Melalui rehabilitasi.
Bagi
remaja yang sudah ketagihan dan pengkonsumsi berat narkoba maka tidak ada jalan
lagi kecuali 'disembuhkan' dengan cara rehabilitasi baik secara medis, psikis
(spiritual) dan cara-cara yang lainnya. Masa remaja memanglah masa yang indah,
penuh dengan petualangan, sekaligus penuh dengan resiko, termasuk ketagihan
obat-obat terlarang. Hai remaja akankah kamu menyia-nyiakan masa mudamu dengan
hal yang akan mengubur masa depanmu dan cita-citamu?
BAB III
PENUTUP DAN KESIMPULAN
Kesimpulan
Kesimpulan dari makalah di atas itu, bawasannya kita harus Waspada terhadap
Virus HIV AIDS. Di atas juga menjelaskan tentang pengertian HIV AIDS, asal
usul-nya, cara penularannya, masa inkubasinya, gejalanya hingga yang beriso
tinggi terkena HIV AIDS.
Anda bisa
membacanya dengan lebih lengkap lagi di atas yang telah saya susun dengan rapi.
Kita sebagai orang yang sehat harus waspada terhadap virus tersebut, kalau bisa
kita juga jangan sampai terlibat/terkena virus HIV AIDS.
Saran
Saran kami
kepada pembaca jangan mendekatlah dengan virus HIV AIDS agar kita tidak
terjerumus ke dalam virus tersebut, biasanya orang yang terkena virus HIV itu
gara-gara orang itu psiko tinggi (heteroseksual) biasanya banyak terjadi pada
kaum perempuan yang selalu gonta ganti pasangan. Itulah saran dari saya,
terutama kepada kaum perempuan yang suka gonta ganti pasangan.
DAFTAR PUSTAKA
“MISTERI PENDEMI HIV /AIDS” Oleh PAUL F.
MATULESSY MD. MN.
BUKU PANDUAN BELAJAR SPK, KURIKULUM 1994
Penerbit. DEPDIKBUD/DEPKES, tahun 1997
Brosur AIDS, yang diedarkan oleh Exposa
bekerjasama dengan DEPKES, tahun 1999
Daftar
isi
Kata pengantar……………………………………………............................ .i
Daftarisi………………………………………………………………… ii
BAB I PENDAHULUAN ………………………………………............... 1
1.1 Latar
Belakang………………………………………………… 1
1.2 Tujuan Umum……………………………………………… 2
1.3 Tujuan Khusus………………………………………………. 2
BAB II TINJAUAN TEORI……………………………………………… 3
2.1 Pengertian HIV AIDS………………………………………….. 3
2.2
Cara
penularan HIV AIDS…………………………………….. 5
2.3
Gejala-gejala
HIV AIDS……………………………………… 5
2.4Yang
beresiko tinggi terkena HIV AIDS……………………… 6
2.5 Penatalaksanaan………………………………………………. 7
BAB III PENUTUP ……………………………………………………… 10
3.1 Kesimpulan…………………………………………………… 10
3.2 Saran…………………………………………………………. 10
3.3
daftarpustaka………………………………………………… 11
Posting Komentar